Melestarikan Seni Badeng, Begini Kata Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya

- 27 Juni 2022, 11:36 WIB
para pegiat kesenian Badeng/dok.pribadi/
para pegiat kesenian Badeng/dok.pribadi/ /

Tetapi, dikarenakan menciptakan Seni Badeng sudah menjadi warga Desa Tanjungmekar, secara otomatis karya yang diciptakan merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat Tanjungmekar.

"Pada tahun 1946 setelah kemerdekaan baru kesenian Badeng ini dikembangkan dan menjadi bagian dari kesenian tradisional warga Desa Tanjungmekar, dan selalu tampil di setiap pesta rakyat," ujarnya.

Baca Juga: UPDATE TERBARU! Tabrakan Beruntun di KM 92 Tol Cipularang Berawal dari Bus Rem Bus Blong

"Pengembangan Seni Badeng awalnya diprakarsai Pak Baihaki dan Tokoh Masyarakat yang ada di kampung Medanglayang atau Rajamandala, mereka membuat alat-alat kesenian Badeng dan angklung," jelasnya.

Dan yang menjadi sponsor dari pembuatan alat-alat kesenian Badeng, kata Ade, adalah Haji Sulaeman, sehingga menjadi seni hiburan rakyat yang selalu dinanti-nantikan pentasnya.

"Pada tahun 1957 bapak Baihaki meninggal dunia dan dimakamkan di TPU Medanglayang, setelah meninggal, kesenian badeng tersebut dilanjutkan oleh bapak akhri," kata Ade menjelaskan.

Baca Juga: Tiba di Munich Jerman, Presiden Jokowi Langsung Disambut Oleh Ratusan Masyarakat Indonesia

Namun, pada tahun 1990, akhri meninggal dunia dan kesenian badeng tersebut terus dikembangkan oleh warga Rajamandala dan sebagai Ketua kesenian yaitu Endang Okib. 

"Semoga saja kedepannya seni Badeng semakin menjomantara, dan sebagai kesenian yang terlahir dari masyarakat mampu mendunia," tegasnya.

Sementara, Tokoh Masyarakat Kecamatan Jamanis, Ae Saepuloh mengatakan kesenian Badeng menjadi kebanggan bagi masyarakat Jamanis yang merupakan seni yang terlahir dari rakyat. 

Halaman:

Editor: Galih R


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x