Brigjen Soegandhi juga menyampaikan informasi tentang gelagat PKI yang dia nilai tengah berencana melakukan kudeta.
Menurut Brigjen Soegandhi, Ahmad Yani menyepelekan informasi yang disampaikan bahkan sebelum diculik Ahmad Yani memulangkan tambahan pasukan yang ditugaskan untuk menjaga rumahnya.
Pada akhirnya Ahmad Yani terbunuh dalam upaya penculikan yang dilakukan sekelompok tentara yang menyatroni kediamannya pada 1 Oktober dini hari.
Kejadian berdarah pada 1965 adalah bagian dari sejarah Indonesia yang hingga saat ini tidak pernah henti-hentinya dibicarakan oleh banyak orang.***