Ukraina Klaim Negara NATO De Facto, Rusia Diminta Waspada Terhadap Ancamannya

- 6 Februari 2023, 12:10 WIB
Bendera aliansi organisasi Internasional militer NATO bersama bendera ke 30 negara./Youtube INVOICE INDONESIA/
Bendera aliansi organisasi Internasional militer NATO bersama bendera ke 30 negara./Youtube INVOICE INDONESIA/ /


PRIANGANTIMURNEWS - Menteri pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov mengklaim bahwa Ukraina telah menjadi negara NATO de facto, walau belum diakui sebagai anggota.

Alasan Reznikov berani menyampaikan pernyataan tersebut karena beberapa negara NATO sudah mulai banyak ikut terlibat membantu negara yang beribukota kan Kiyv tersebut.

Seperti Jerman yang memberikan bantuan Tank Tempur yang sedang berada dalam perjalanan. Reznikov pun menyampaikan bahwa pasukannya akan memulai pelatihan di Eropa  menggunakan tank Leopard II pada Senin, 6 Februari 2023.

Baca Juga: Ada Majelis Taklim Karasa di Rajapolah, Bergerak di Bidang Apa? Simak Penjelasannya

Kemudian Kanada, Polandia, Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat juga telah mengumumkan akan segera memasok tank ke Ukraina.

Namun untuk pesawat tempur dan jet tempur, masih memerlukan waktu kedatangan dan persetujuan lebih lama.
 
Akan tetapi negara bantuan tersebut didukung dan disetujui oleh negara-negara baltik dan Polandia. Namun blok Barat masih mengkhawatirkan Rusia akan menggila setelahnya.

Amerika Serikat juga diketahui memberikan paket bantuan militer sebesar 2,2 miliar US dolar (USD) dan senjata jarak jauh untuk menyerang Rusia.

Baca Juga: Jenius, Inilah Zodiak yang Terkenal Pintar Kecerdasannya Sangat Menonjol

Tapi Reznikov menyampaikan bahwa Ukraina sama sekali tidak akan menggunakan senjata jarak jauh yang telah dijanjikan oleh Amerika Serikat. Untuk menyerang wilayah Rusia

Senjata tersebut hanya akan menargetkan tentara Rusia di wilayah Ukraina yang diduduki karena invasi yang mereka lakukan.

“Kami selalu memberi tahu mitra kami secara resmi bahwa kami tidak akan menggunakan senjata yang dipasok oleh mitra Barat untuk ditembakkan di wilayah Rusia," ungkap Reznikov.

"Kami hanya menembak dan mengincar unit Rusia di wilayah Ukraina yang diduduki sementara,” lanjutnya.

Baca Juga: Video Pencurian dan Penculikan dengan Cara Pembiusan di Cineam Tasikmalaya, Benarkah? Ini Faktanya

Disisi lain, Rusia mengatakan pasokan senjata yang semakin canggih dari negara-negara Barat hanya akan memperkeruh konflik.

Serta telah menandakan bahwa negara NATO masuk dalam peserta langsung dalam perang Rusia-Ukraina. Serta akan meluas menjadi potensi Perang Dunia III.

Mengingat Rusia adalah pendiri dari aliansi organisasi internasional BRICS yang digadang-gadang kelima negara akan mengalahkan perekonomian barat.

Tanpa Rusia, tentu tujuan tersebut tidak akan selesai. Maka dibelakang Rusia berada ada negara China, India, Brazil dan Afrika Selatan.

Baca Juga: Mengharukan! Ini Janji EXO-SC Untuk Para EXO-L Indonesia

Meski demikian Ukraina tidak gentar menyuarakan bahwa negaranya telah diakui secara de facto sebagai negara NATO oleh Uni Eropa, selepas konferensi pada 3 Februari 2023 lalu.

“Saya benar-benar berani mengklaim bahwa kita telah menjadi negara NATO de facto. Kami hanya memiliki bagian de jure yang tersisa,” ucap Reznikov pada Minggu, 5 Februari 2023.

Ukraina telah mengajukan keanggotaan terhadap NATO, diikuti oleh Swedia dan Finlandia.

Namun Ukraina tertahan akibat permasalahan korupsi dan ketidak stabilan politik negaranya, sementara kedua negara lain tertahan akibat Turki yang tak setuju.

Baca Juga: 4 Profesi Sopir dengan Gaji Tertinggi di Indonesia, Ini Daftarnya

Disamping itu Argentina, Iran, dan Aljazeera telah mendaftarkan keanggotaan negara ke dalam BRICS yang didirikan oleh Brazil, Rusia, India dan China.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x