Pelancong Amerika Serikat di Bandara Banyak Bawa Senjata di Tas Jinjing, Ini Tanggapan Seorang Sosiolog

- 8 Februari 2023, 09:59 WIB
 Banyak pelancong Amerika Serikat (AS) di sejumlah bandara di California Selatan yang membawa senjata di tas jinjing mereka, menurut laporan sebuah surat kabar lokal AS pada Kamis 2 Februari 2022/ Xinhua
Banyak pelancong Amerika Serikat (AS) di sejumlah bandara di California Selatan yang membawa senjata di tas jinjing mereka, menurut laporan sebuah surat kabar lokal AS pada Kamis 2 Februari 2022/ Xinhua /

PRIANGANTIMURNEWS - Entah ada fenomena apa, akhir-akhir ini banyak ditemukan pelancong Amerika Serikat (AS) di sejumlah bandara di California Selatan yang membawa senjata di tas jinjing mereka.

Banyaknya pelancong yang membawa senjata dalam tas jinjingnya seperti dilaporkan sebuah surat kabar lokal AS pada Kamis 2 Februari 2023 lalu.

Menurut Orange County Register, seperti dikutip dari laporan data dari Badan Keamanan Transportasi (Transportation Security Administration/TSA) pada 2018, rata-rata satu senjata ditemukan dari 584.187 penumpang yang boarding.

Baca Juga:  Kawasan Gunung Semeru, 1,5 Jam Diterjang Getaran Banjir Lahar Dingin

Sementara itu pada 2021, perilaku tersebut menjadi semakin umum, dengan satu senjata disita dari setiap 226.764 penumpang yang boarding, sebut laporan itu.

Dikutip dari Xinhua David S. Meyer, seorang profesor sosiologi di bidang kebijakan dan kekerasan senjata di UC Irvine, banyak orang membawa senjata karena lingkungan politik yang semakin tegang dan bergejolak.

Selain itu menurut David S. Meyer karena pelonggaran undang-undang tentang aturan membawa senjata secara terbuka maupun tersembunyi di beberapa negara bagian.

Baca Juga: Bencana Angin Kencang di Borobudur Magelang, Sejumlah Pohon dan Rumah Roboh, Ini Datanya

"Ada kemungkinan semakin banyak orang membawa senjata secara rutin, sebagian akibat lingkungan politik yang semakin tegang dan bergejolak serta pelonggaran undang-undang tentang aturan membawa senjata secara terbuka maupun tersembunyi di beberapa negara bagian," kata David S. Meyer.***

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x