Sejarah Konflik Palestina dan Israel, Konflik Entitas Bukan Teritorial

- 24 Februari 2023, 18:08 WIB
Syekh Muhammad Amin al-Husseini (kiri tengah) berbincang dengan delegasi Indonesia, Moh. Hatta (kanan tengah)./@aqsainstitute.org/
Syekh Muhammad Amin al-Husseini (kiri tengah) berbincang dengan delegasi Indonesia, Moh. Hatta (kanan tengah)./@aqsainstitute.org/ /


PRIANGANTIMURNEWS - Sejarah konflik Palestina-Israel adalah sebuah propaganda penjajahan besar di zaman modern.

Banyak masyarakat awam meyakini bahwa konflik Palestina dan Israel adalah konflik Politik atau Geopolitik yang berakar pada teritorial masing-masing.

Namun perlu diketahui bahwa sebenarnya konflik tersebut bukan berakar dari perebutan teritorial maupun politik dalam antar dua negara.

Baca Juga: Bansos PKH Cair Hari Sabtu Tanggal 25 Februari, Benarkah? Ini Jawaban PT Pos Indonesia

Perebutan wilayah antara negara Palestina dan negara Israel, adalah narasi yang sengaja diluncurkan oleh propaganda Israel melalui media massa.

Konflik yang terjadi di tanah itu bukan konflik teritorial, melainkan konflik entitas. Dimana Negara Israel lahir dari tanah orang Palestina.

Contoh konflik teritorial adalah konflik yang terjadi antara negara Ukraina dengan negara Rusia. Memiliki kedudukan sejajar negara antar negara, dan lokasi.

Atau konflik Indonesia dengan China di wilayah laut china selatan, atas hal laut dan beberapa pulau.

Baca Juga: Crystal Palace vs Liverpool Liga Inggris: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

Konflik teritorial melibatkan dua negara yang berstatus memiliki sama, memiliki tempat, instrumen, kebijakan sendiri.

Berkonflik memperebutkan wilayah tertentu, atau perairan dan kebijakan wilayah perbatasan tertentu.

Tapi konflik yang terjadi di Palestina adalah konflik eksistensi, negara Israel yang dipelopori oleh etnis Yahudi yang tak memiliki tanah.

Israel lahir dari tanah milik bangsa Palestina yang dimana mereka tidak memiliki tanah (negara) sebelumnya.

Baca Juga: Rossa Persembahkan Album Terbarunya Another Journey The Beginning, Ada Lagu Lupakan Cinta, Berikut Liriknya

Menyapu bersih warga pribumi Palestina termasuk, pembantaian, pengusiran dan pembersihan warga pribumi  Palestina.

Sejarah Israel sendiri tumbuh itu ditarik dari tahun 1917, dengan adanya perjanjian Sykes-Picot yang melahirkan mandat britania tahun 1920.

Membuat Inggris akhirnya melegalisasi penjajahan di tanah Palestina. Pada tahun 1948, Inggris menyerahkan pada etnis Yahudi.

Sehingga pada tahun tersebut diklaim sebagai hari kemerdekaan negara Israel atau cikal bakal israel eksis pada akhirnya.

Baca Juga: Pengguna dan Edarkan Sabu-sabu, Seorang Petani di Sultra Ditangkap Satrenarkoba Polres Kolaka Timur

Padahal sebelum ada perjanjian tersebut, jumlah populasi etnis Yahudi di Palestina tak lebih dari tiga persen.

Saat itu 97 persen adalah warga Palestina asli, baik beragama Islam maupun kristen, dan jawis (agama etnis Yahudi) sekalipun.

Saat itu hidup damai, rukun dan semua hak dalam bernegara dipenuhi satu sama lain termasuk tiga persen etnis Yahudi saat itu.

Namun ketika Inggris menguasai Palestina, membuat mandat inggris dan terbentuknya perjanjian Sykes-Picot pada 1920.

Baca Juga: Union Berlin Lolos ke Babak 16 Besar Liga Europa Setelah Kalahkan Ajax

Telah membuka jalur imigrasi-imigrasi ilegal etnis Yahudi datang ke Palestina dan terjadilah konflik eksistensi dan pembersihan disana.

Dimana peta perubahan demografi palestina dari tahun 1917 sampai 1948 adalah yang paling besar dan erat kaitannya dengan pertumbuhan dan kedatangan orang Yahudi disana.

Sekarang populasi etnis Yahudi membengkak menjadi 6,8 juta tahun 2023 di Palestina, yang dulunya  tahun 1917 tak sampai 100 ribu orang di Palestina.

Maka konflik eksistensi, disimpulkan sebagai sebuah entitas etnis yang tadinya tidak ada menjadi ada dan melimpah ditandai dengan adanya penyingkiran.

Baca Juga: Israel Bombardir Jalur Gaza, Setelah Insiden Berdarah di Kota Nabul

Dihadirkan etnis Yahudi dari luar dan kemudian tumbuh serta eksis. Mengusir, membantai dan melakukan penjarahan tanah pada warga aslinya Palestina.

Sehingga membuat mereka harus mengungsi, dan saat itulah rumah mereka diisi dan dinamai Israel.

Berdiri di atas darah orang Palestina, pembantaian dan penjajahan pribumi oleh pendatang etnis Yahudi.

Penjajahan yang dilakukan bertahun-tahun oleh Israel di Palestina, yang berakar dari konflik eksistensi lebih keji dan lebih berbahaya.

Baca Juga: Hoffenheim vs Borussia Dortmund Bundesliga: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

Suatu negara pada umumnya menjajah negara lain oleh tentaranya saja, tidak melibatkan warga dan pemerintah yang datang ke lokasi penjajahan.

Serta bertujuan hanya untuk mengeksploitasi sumber daya pangan, dan sumber daya manusia di kawasan jajahan tersebut tanpa membawa warga mereka masuk.

Tetapi yang terjadi di Palestina adalah pengerahan besar-besaran etnis Yahudi yang ingin mendirikan negara diatas tanah bangsa lain.

Warga Israel (etnis Yahudi) dari luar Palestina ikut terlibat didalamnya, merampok dan akan tinggal selama-lamanya di tanah milik warga Palestina.

Baca Juga: Ayah Mario Muncul Ke Publik. Meminta Maaf Dan Seluruh Hartanya Siap Di Periksa

Menggerakan militernya, warganya dan kemudian mendirikan pemerintahan baru di dalamnya.

Terjadi konflik eksistensi etnis, sekaligus penjajahan militer yang disokong oleh negara yang mendukung berdirinya negara Israel.

Penjajahan tersebut tidak setahun dua tahun tetapi berabad-abad, karena memang targetnya adalah legalitas negara jajahan Israel di mata dunia dan tidak menyepakati perjanjian apapun.

Itu alasan lain mengapa Israel selalu mengingkari perjanjian gencatan senjata dengan pasukan Palestina.

Baca Juga: Catat! Ini Dia Tanggal Lomba Melamun Diadakan, Seneng Kan Kaum Rebahan ?

Propagandis Israel mencoba meyakinkan dunia bahwa tidak ada yang salah dengan keadaan Israel atau penjajahan Israel terhadap tanah Palestina.

Mereka yang Pro terhadap penjajahan Israel berkata dirinya ingin melihat Israel sukses, sebagaimana melihat Palestina sukses.

Padahal negara tersebut didirikan di atas darah jutaan warga Palestina yang dibersihkan dan dibantai habis sejak tahun 1917 hingga saat ini.

Beberapa dari propagandis menyebut konflik Palestina adalah konflik yang sangat rumit dan kompleks seolah memberi isyarat:

Halaman:

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Youtube Muhammad Husein Gaza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x