Pakta Nuklir AUKUS: Pembentukan Armada Kapal Selam Bertenaga Nuklir di Tiga Negara

- 14 Maret 2023, 10:49 WIB
Pertemuan perwakilan tiga negara besar Perdana Menteri Australia Anthony Albanese (kiri), Presiden AS Joe Biden (tengah) dan Perdana Menteri Inggris Raya Rishi Sunak (kanan) di San Diego pada Senin, 13 MAret 2023.
Pertemuan perwakilan tiga negara besar Perdana Menteri Australia Anthony Albanese (kiri), Presiden AS Joe Biden (tengah) dan Perdana Menteri Inggris Raya Rishi Sunak (kanan) di San Diego pada Senin, 13 MAret 2023. /Anadolu/


PRIANGANTIMURNEWS - Pakta nuklir AUKUS akhirnya diumumkan untuk membuat kesepakatan pembentukan armada kapal selam bertenaga nuklir oleh tiga negara.

Demi tujuan memperkuat kemampuan militer angkatan laut mereka, Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Australia menjalin kesepakatan bersejarah ini.

Mengguncang pergerakan Dunia terkait berita besar yang muncul untuk keamanan Dunia saat ini.

Baca Juga: Jelang Ramadhan 1444 H, Ini Pesan yang Disampaikan Ustadz Adi Hidayat

Aukus adalah aliansi pertahanan strategis tiga arah antara Australia, Inggris, dan AS. Tujuan pada awalnya untuk membangun kelas kapal selam bertenaga nuklir.

Tetapi tampaknya tujuan utamanya sekarang berubah, dimana Presiden AS Joe Biden menyampaikan pengumumannya di Gedung Putih, AS pada Senin, 14 Maret 2023.

“Untuk menegakkan perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik dan untuk mencegah dan bertahan dari ancaman yang berkembang pesat," ungkap Biden.

"Terhadap tatanan dan sistem internasional di sana,” lanjutnya.

Baca Juga: Longsor Natuna Menjadi yang Terburuk dalam Sejarah Indonesia, 54 Orang Dinyatakan Meninggal

Menanggapi pakta nuklir AUKUS, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menyampaikan kepada masyarakat Inggir bahwa hal tersebut adalah berita bagu untukkeamanan global.

Menjadi pertama kalinya bagi AS setelah 65 tahun lamanya negara itu akhirnya bersedia membagi teknologi temputnya, dalam hal ini adalah kapal selam nuklir.

Pakta nuklir ini juga dirancang untuk meningkatkan kerja sama di kawasan Indo-Pasifik.

Dimana kebangkitan China dipandang sebagai ancaman yang semakin besar saat ini, ditambah dengan invasi Rusia pada Ukraina.

Baca Juga: Polisi dari Polres Banda Aceh Musnahkan 190 Ribu Batang Pohon Ganja

Serta untuk mengembangkan teknologi yang lebih luas lagi dalam militer tiga negara tersebut.

“Kemitraan AUKUS, dan kapal selam yang kami bangun di galangan kapal Inggris, merupakan demonstrasi nyata dari komitmen kami terhadap keamanan global," ujar Sunak.

"Kemitraan ini didirikan di atas landasan nilai-nilai bersama kami dan fokus tegas untuk menegakkan stabilitas di Indo-Pasifik dan sekitarnya," lanjutnya.

Sementara Ben Wallace, Menteri Pertahanan Inggris menyampaikan bahwa pakta nuklir Aukus akan memerlukan ribuan pekerjaan di seluruh Inggris khususnya di barat laut.

Baca Juga: Gunung Merapi Terus Keluarkan Awan Panas Guguran, BPPTKG Yogyakarta Catat 60 kali per 13 Maret

"upaya ini akan meningkatkan kemakmuran di seluruh negara kita dan menunjukkan kehebatan industri Inggris kepada sekutu dan mitra kita," ujar Wallance.

Armada kapal selam baru akan dibangun oleh Inggris dan Australia, berdasarkan desain kapal selam bertenaga nuklir Inggris.

Kapal selam Inggris pertama akan dikirim pada akhir tahun 2030 untuk menggantikan kapal Kelas Astute.

Sementara kapal selam Australia pertama akan menyusul pada awal tahun 2040 mendatang.

Baca Juga: 5 Polisi Calo Penerimaan Bintara Lolos Pemecatan, Netizen: Kenapa Cuma di Mutasi

Perjanjian tersebut dipandang oleh banyak orang sebagai perubahan signifikan dari negara AS.

Itu menandai pertama kalinya AS berbagi teknologi propulsi nuklir dengan sekutu selain Inggris.

Pada tahun 2021 lalu, Australia telah memutuskan untuk membatalkan kontrak dengan Prancis yang disepakati tahun 2016.

Untuk membangun 12 kapal selam bertenaga diesel listrik, demi menggantikan armada kapal selam Kelas Collins saat itu.

Baca Juga: Anak Penyanyi Dangdut Lilis Karlina Ditangkap Polisi Terbukti Jual Narkoba

Namun, tampaknya Australia mendapatkan pengganti yang jauh lebih besar dari pengumuman pakta nuklir ini.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x