PRIANGANTIMURNEWS - Rusia lakukan analisa kemampuan daya tempur nuklir gabungan Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Prancis.
Bulan lalu, Rusia memang membekukan perjanjian pelucutan nuklir Dunia yang bernama 'New START' atau 'Strategic Arms Reduction Treaty.
Hal tersebut menggemparkan semua negara, karena hal tersebut berpotensi untuk menimbulkan perang nuklir kedepan antar negara.
Baca Juga: Dirjen Dukcapil Terbitkan KTP Digital, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi
Membekukan sama halnya dengan menangguhkan, itu berarti peluncuran senjata nuklir dapat digunakan untuk alasan keamana negara atau ancaman negara.
Ibukota Rusia, Moskow saat ini tengah mempertimbangkan kemampuan AS, Inggris, Prancis untuk menghancurkan Moskow dalam penentuan nasib perjanjian New START.
Sergey Ryabkov, Wakil menteri luar negeri Rusia mengatakan Moskow tidak akan membatalkan keputusannya tentang pembekuan perjanjian tersebut.
Hal tersebut disampaikan Ryabkov pada hari Rabu, 22 Maret 2023 bahwa negaranya benar-benar memperhitungkan serangan nuklir ketiga negara NATO tersebut.
Hal tersebut akan menentukan nasib dari perjanjian New START, dan sekalipun sudah ditetapkan dibekukan Rusia tak akan berbelas kasih.