Network
PRIANGANTIMURNEWS - Bagi perempuan muslim, mengenakan hijab adalah suatu kewajiban. Salah satu tujuannya adalah agar ada pemisah antara perempuan dengan laki-laki yang bukan mahramnya.
Di negara yang mayoritas penduduknya Muslim tentu bukan masalah jika seorang perempuan muslim mengenakan hijab. Tetapi beda lagi kalau di negara yang muslimnya buka mayoritas. Pemakaian hijab bagi perempuan muslim di negara tersebut terbentur aturan bahkan larangan.
Seperti halnya di negara Herman, tepatnya di Berlin. Diektahui perempuan muslim disana hampir 19 tahun dilarang oleh pemerintah untuk mengenakan hijab.
Baca Juga: Trending April Mop! Ternyata Begini Sejarah dan Tradisinya yang Wajib Kamu Tahu
Tetapi kini larangan tersebut okeh Otoritas setempat mulai dicabut pada 29 Maret 2023. Keputusan ini berlaku untuk menggunakan hijab dan simbol keagamaan secara umum.
Penggunaan larangan hijab di Berlin berlaku sejak 2005. Namun keputusan pengadilan dalam beberapa tahun terakhir, larangan tersebut merupakan bentuk diskriminasi dan melanggar kebebasan beragama yang dijamin konstitusi.
Setelah larangan pemakaian hijab ini dicabut, membuat para perempuan muslim di berduka ria. Kebanyakan perempuan musim Berlin adalah para guru agama. Kewajiban mengenakan hijab bagi perempuan muslim Berlin kini bisa mereka jalankan tanpa ada rasa takut akan larangan.
Baca Juga: Palestina Buka Suara atas Batalnya U-20 di Indonesia, Sebut FIFA Berstandar Ganda
Seperti diketahui bahwa kewajiban mengenakan hijab bagi perempuan tersurat dalam Al Qur'an. Salah satunya dalam surat Al Ahzab.
