PRIANGANTINURNEWS - Pemukim Israel dilaporkan membunuh 72 domba milik warga Palestina dengan meracuni sumber air ternak di barat laut Jericho, wilayah Tepi Barat yang diduduki, demikian menurut seorang aktivis pada Sabtu (14/9).
Hassan Mleihat pengawas dari Organisasi Al-Baydar untuk Pembelaan Hak-hak Badui, mengatakan kepada Anadolu bahwa pemukim di daerah Arab al-Mleihat sengaja mencemari air yang digunakan oleh dua penggembala, Suleiman dan Mohammed Ali Mleihat, untuk ternak mereka.
"Serangan ini merupakan bagian dari rangkaian serangan yang terus-menerus dilakukan oleh pemukim ilegal yang bertujuan menekan dan memaksa petani Palestina meninggalkan tanah mereka,” kata Hassan Mleihat.
Baca Juga: Serangan Mematikan Israel Terhadap Sekolah yang Dikelola PBB, Picu Kemarahan Global
Ia juga menyebut bahwa komunitas Badui semakin terancam oleh pemukim sebagai bagian dari kebijakan pemerintah Israel untuk menggusur komunitas tersebut.
Menurut Komisi Perlawanan Terhadap Kolonisasi dan Tembok pemerintah Palestina, sejak 7 Oktober 2023, pemukim Israel telah menewaskan 19 warga Palestina, melukai lebih dari 785 lainnya, serta menggusur 28 komunitas Badui.
Pada hari yang sama, pemukim dari permukiman Atarot di dekat desa Umm Safa, utara Ramallah, mulai meratakan tanah dan mendirikan tenda di wilayah Palestina.
Baca Juga: Israel Setujui Perundingan Gencatan Senjata: Kekhawatiran Baru Hadapi Pemimpin Hamas
Marwan Sabah, kepala dewan desa Umm Safa, menyebut tindakan tersebut sebagai bagian dari upaya pengambilalihan sekitar 500 dunam (123 hektar) tanah, dengan perlindungan dari tentara Israel yang memungkinkan pemukim melanjutkan penguasaan tanah.