“Ada banyak anak muda yang tidak bisa merasakan aktif organisasi, saya sendiri merasakan menemukan banyak hal setelah aktif di organisasi, katanya seperti dikutip priangantimurnews.com dari Pikiran Rakyat," kata David dalam konferensi pers Sabtu 7 Agustus 2021.
Dia juga melihat banyak masyarakat mau konsultasi masih ragu atau takut, mau telemedicine juga belum bisa, sulit menjangkau, maka dipermudah lewat DM Instagram saja.
Dalam akun Instagram @bijakobat.id, ia memberikan edukasi seputar obat, konseling seputar penyakit, termasuk Covid-19.
Hingga kini terkerah 30 orang di balik akun tersebut, terdiri dari apoteker dan non-apoteker.
Hal menarik pun ia ungkapkan selama menjadi apoteker, sehingga menilai layanan ini akan sangat dibutuhkan.
“Saya menemukan ada pasien yang tidak meminum obat , dan dia tidak mengungkapkan ke nakes lain, ketika bisa bercerita kekhawatiran dan kesulitan dia yang tidak diungkapkan, hanya ke saya, luar biasa sekali.
Peran farmasis atau apoteker kata David sangat penting di tengah pandemi Covid-19 Indonesia, terutama dalam vaksinasi.
Baca Juga: Razia di Kamar Narapidana, Petugas Lapas Garut Temukan Potongan Kuku, Sendok Besi dan Korek Api
Apoteker harus mengurus secepat dan setepat mungkin perizinan vaksin agar dapat segera diberikan ke masyarakat.