PRIANGANTIMURNEWS – Depok merupakan kota dengan banyak kontroversi.
Bagaimana tidak, kota yang dipimpin oleh walikota Imam Budi Hartono tersebut sering mengeluarkan kebijakan yang dirasa kurang tepat.
Dimulai dengan kewajiban menggunakan tangan kanan saat makan dan pemutaran lagu dengan judul ‘Hati-Hati’ karya Imam Budi Hartono saat lampu merah.
Baca Juga: Penuh Misteri! Seorang Remaja Wanita Asal Culamega Tasikmalaya, Ditemukan Tewas Penuh Luka
Juga, baru-baru ini Pemerintah Kota (Pemkot) Depok membuat barcode seluruh pohon di Depok dengan anggaran mencapai 41 miliar Rupiah.
Tak sampai disana, lagi-lagi Pemkot Depok membuat kebijakan kontroversi dengan akan menggusur Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pondok Cina 1.
Pemkot Depok berencana akan menggusur SD tersebut untuk pembangunan masjid.
Baca Juga: Disdukcapil Kota Tasikmalaya Jemput Bola Layani Masyarakat, Sambut Haru Disabilitas
Bahkan, Pemkot Depok memberi tenggat waktu kepada pihak SD untuk mengosongkan bangunan sekolah usai Penilaian Akhir Semester (PAS) selesai.
Tak terima dengan hal tersebut, Salah satu orang tua murid SDN Pondok Cina 1 Depok, Cici mengungkap hasil audiensi yang digelar orang tua dan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terkait polemik rencana pembangunan masjid di lahan sekolah itu.