"Jadi ketika Tasik Ndak ada wisata menonjol Ndak masalah." sambungnya.
Saat ini Kemenparekraf tengah melakukan pemerataan wisatawan mancanegara dan nusantara, agar perputaran uang mengalir ke setiap daerah.
Serta tengah meningkatkan pergerakan wisata dimana Indonesia angka pergerakannya hanya capai 3,6 persen.
Tetangga Malaysia dan Singapura bahkan capai 5 persen, sementara terbesar adalah Australia dengan angka 17 persen.
Baca Juga: Sanksi untuk Kepala Bappeda Kota Tasikmalaya, Pj Wali Kota Cheka Sebut Masih Menunggu Proses Hukum
Sementara itu pergerakan wisatawan di Indonesia masih fokus berputar di wilayah Yogyakarta, Bali, Jakarta dan Bandung.
Terutama di Bandung, salah satunya wisata fashion cukup meledak. Padahal yang dijual rata-rata produk pengrajin dari Tasikmalaya.
"Banyak yang belanja di Bandung, tapi sebenarnya banyak produk Tasikmalaya," ujar Marhen.
Hal tersebut yang menjadi dasar dari pembangunan dan penataan baru-baru ini di Tasikmalaya, yang merupakan pusat dari Priangan Timur.
Baca Juga: Dihantam Angin Puting Beliung, 10 Rumah di Sariwangi Tasikmalaya Rusak, Domba Mati Juga Mati