Jadi Media Penyebaran Covid-19, Saatnya Berhenti Mengonsumsi Trenggiling

- 8 Oktober 2021, 12:43 WIB
Trenggiling salah satu hewan yang dilindungi.
Trenggiling salah satu hewan yang dilindungi. /hellosehat/

PRIANGANTIMURNEWS- Trenggiling merupakan salah satu hewan yang sering dikonsumsi di Tiongkok dan beberapa negara di Afrika karena diyakini punya khasiat kesehatan untuk tubuh.

Padahal hewan itu semakin langka dan belakangan disinyalir sebagai penyebar covid-19 atau novel coronavirus. Sudah saatnya konsumsi trenggiling dihentikan.

Trenggiling merupakan hewan mamalia yang beraktivitas di malam hari dan hidup di daerah tropis seperti Afrika dan Asia. Hewan bersisik ini dikenal memiliki protein yang cukup padat, alias keratin. Apabila trenggiling merasa terancam, hewan ini akan menggulung diri mereka menyerupai bola.

Baca Juga: Mi Instan Indomie Dapat Penghargaan dari New York Magazine, Mi Instan dengan Bumbu Terbaik

Trenggiling termasuk hewan dilindungi karena populasinya terbatas dan terancam punah. Jumlahnya semakin berkurang akibat diburu manusia. Banyak yang meyakini daging trenggiling bisa memberi efek kesehatan terhadap tubuh.

Misal, masyarakat di Vietnam percaya bahwa konsumsi sisik trenggiling dapat digunakan untuk mengobati saluran susu yang tersumbat. Padahal kenyataannya, belum ada penelitian ilmiah soal ini.

Untuk mengubah persepsi masyarakat, para mahasiswa jurusan pengobatan tradisional di beberapa universitas di Vietnam kini diajarkan bahwa konsumsi trenggiling tidak termasuk obat tradisional yang efektif.

Baca Juga: Efektivitas Vaksin Pfizer Setelah 6 Bulan Disuntikan, Berikut Penjelasannya

Tidak hanya itu, para peneliti juga tidak mendukung klaim masyarakat yang menyebutkan ada manfaat sisik trenggiling untuk kesehatan ginjal.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: hellosehat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x