PRIANGANTIMURNEWS - Banyak riwayat palsu yang disusupkan tidak benar disuguhkan kepada Islam tapi banyak dipegangi oleh hamba-hamba Allah termasuk puasa di akhir tahun dan awal tahun Muharram akan diampuni dosa setahun.
Hal ini jelas bohong, karena akhir tahun dan awal tahun Muharram itu ada pada zaman Sayyidina Umar bin khotob bukan pada zaman Nabi.
Baca Juga: Bursa Transfer Pemain: Baru Bergabung dengan AC Milan, Charles De Ketelaere Langsung Beri Berkah
Sedangkan untuk amalan bulan Muharram cukup hadits shohih yaitu:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ (رواه مسلم)
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim).
Adapun amalan-amalan yang lainnya seperti membaca yasin sebanyak 16 kali dan lain sebagainya itu boleh-boleh asalkan jangan dinisbatkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Trending 1 di YouTube, ini dia Lirik Lagu Dunia Tipu Tipu - Yura Yunita
Banyak riwayat palsu yang menerangkan tentang keutamaan-keutamaan pada tanggal 1,2,3 pada bulan Muharram.