Oleh karena itu persiapan spiritual sebelum menginjak bulan suci Ramadhan haruslah dilatih dan dipersiapkan.
Dari 'Aisyah r.a.: “Rasulullah tidak pernah berpuasa (Sunnah) lebih banyak melainkan di bulan Sya'ban, yaitu Beliau berpuasa pada bulan itu seluruhnya.”
(HR. Bukhari, Muslim, dan Ahmad).
Rasulullah SAW, menjadikan bulan Syaban sebagai bulan persiapan untuk menuju ramadhan.
Dimana beliau meningkatkan puasa sunnah, umat muslim pun perlu melatih amalan-amalan lain. Seperti meningkatkan intensitas tilawah Al-Quran, rutin Sedekah, dan berbuat baik.
Baca Juga: Inilah Makna Bulan Suci Ramadhan Menurut Ustadz Adi Hidayat
3. Ilmu
Persiapan ilmu juga tidak kalah penting, terutama dalam melakukan suatu amalan umat muslim pun harus bersandar pada contoh yang diajarkan oleh Rasulullah.
Serta mengacu pada ilmu yang sebenar-benarnya, agar amalannya tidak tertolak di hari akhir nanti.
“Siapa yang beramal tanpa dasar dari kami, maka amalan tersebut tertolak.”
(HR. Muslim, no. 1718).
Maka dari itu, dalam mempersiapkan bulan suci Ramadhan. Umat muslim pun perlu mempersiapkan kapasitas pengetahuannya terhadap amalan yang benar, serta melihat mana yang prioritas.