Berita Hoaks Pasca Gempa Sulbar Menghambat Pemulihan

- 19 Januari 2021, 20:59 WIB
Tim trauma healing menghibur anak-anak korban gempa bumi untuk menetralisir trauma mereka pascagempa.
Tim trauma healing menghibur anak-anak korban gempa bumi untuk menetralisir trauma mereka pascagempa. /Humas Polda Sulbar/
PRIANGANTIMURNEWS- Kombes Helmi selaku Perwakilan Polda Sulawesi Barat (Sulbar) mengatakan pemulihan aktivitas ekonomi masyarakat pasca gempa yang terjadi di Majene dan Mamuju terkendala berita hoaks tentang kemungkinan adanya tsunami.
 
Sebagaimana dilansir Priangan Timur News dari Antara, 'Upaya pemulihan pascagempa di Sulbar terkendala berita hoaks'
 
Kombes Helm dalam konferensi pers secara virtual BNPB menerangkan bahwa, dengan adanya kejadian (gempa) yang berturut-turut, muncul analisa-analisa di televisi, yang berkembang menjadi hoaks.
 
 
"Akibat hal tersebut menyebabkan masyarakat Mamuju dan Majene banyak terpengaruh dengan info tersebut. Ini kemudian yang memperlambat pemulihan normalisasi kehidupan masyarakat Sulbar," katanya
 
Ia menambahkan, dengan banyaknya berita-berita yang menyebutkan kemungkinan adanya tsunami, masyarakat di Mamuju dan Majene merasa khawatir untuk kembali ke rumah mereka masing-masing, sehingga banyak di antara mereka masih mengungsi di sejumlah posko pengungsian.
 
"Dari pengungsi-pengungsi yang ada itu kebanyakan mereka bukan karena kondisi rumahnya rusak berat, tapi karena dibayangi kekhawatiran adanya tsunami, ada gempa dengan kekuatan lebih yang akan menimbulkan tsunami," katanya.
 
 
"Sehingga seharusnya tidak sebanyak ini (pengungsinya). Sebetulnya yang memang bisa mengungsi adalah orang-orang yang rumahnya hancur total, rusak berat atau sedang. Yang rusak ringan atau mungkin masih utuh sebetulnya mereka tidak perlu menjadi pengungsi," kata dia lebih lanjut.
 
Sementara itu, untuk mencoba menghidupkan aktivitas ekonomi masyarakat, Polda Sulbar mencoba meyakinkan para pengusaha retail untuk bisa kembali memulai operasionalnya, dan saat ini telah ada dua minimarket yang dibuka di wilayah tersebut.
 
"Jadi siang sampai sore ini dua sudah beroperasi dengan baik. Dan tentunya di tahap awal kami lakukan penjagaan, penempatan personel kepolisian sebanyak 8 orang di masing-masing tempat," katanya.
 
Selain itu, mereka juga membantu mendistribusikan logistik dan bantuan yang masuk ke posko gabungan di wilayah Majene dan Mamuju kepada warga yang membutuhkan.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x