Pada 9 Agustus 1945, Soekarno Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat diterbangkan ke Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi.
Baca Juga: KEREN! Tiba di Jakarta Pemain Timnas Indonesia U16 Diguyur Bonus Miliaran Rupiah
Mereka juga dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang menuju kehancuran tetapi Jepang juga menginginkan kemerdekaan Indonesia pada 24 Agustus.
10 Agustus 1945, di Indonesia Saigon Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telah menyerah kepada sekutu.
Syahrir memberitahukan kepada penyair Chairil Anwar tentang jatuhnya bom atom di Nagasaki dan Jepang telah menerima ultimatum dari Sekutu untuk menyerah.
11 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat Vietnam mengatakan kepada Soekarno Hatta dan Radjiman.
Bahwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dapat dilaksanakan dalam beberapa hari.
Saat Soekarno Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air, dari Dalat 200 km di sebelah timur laut.
Dari Saigon Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan.