Network
PRIANGANTIMURNEWS - Profesi dan Pengamanan Polda Riau Kombes Johanes Setiawan mengatakan oknum polisi Bripka Wido Fernando yang menikam rekannya hingga tewas masih dalam proses penyidikan.
Kepada awak media Kombes Johanes mengungkapkan bahwa pihaknya hingga saat ini telah memeriksa tiga orang, termasuk salah satu di antaranya ialah Bripka Wido.
"Masih dalam proses penyidikan. Kalau setelah selesai proses pasti kami sidangkan," ucap Johanes di Mapolda Riau.
Menurut Kombes Johanes, Bripka Wido Fernando dapat dipecat dari Polri atau Pemberhentian Tidak dengan Hormat (PTDH) apabila terbukti bersalah.
"Kami pastikan kalau terbukti, ancaman terberatnya PTDH. Saat ini tersangka telah ditahan di sel umum," sambungnya.
Sebelumnya diketahui seorang polisi bernama Aiptu Ruslan yang bertugas sebagai Banit Provost di SPN Polda Riau meregang nyawa usai sangkur menancap di dadanya akibat perkelahian dengan rekan kerjanya di SPN Polda Riau, Selasa 20 Desember 2022.
Aiptu Ruslan ditikam rekan kerjanya yaitu Bripka Wido Fernando setelah keduanya sempat cekcok karena salah paham.
Pertikaian bermula saat korban menegur pelaku lantaran tak mengikuti apel pembagian tugas. Alasan pelaku menolak ikut marena sedang bertugas.
Mendengar jawaban itu korban kemudian menyuruh pelaku untuk push up, namun ditolak oleh pelaku. Keduanya sempat cekcok dan adu mulut sebelum akhirnya dilerai anggota polisi lain.
Namun di hari yang sama Bripka Wido Fernando kembali bertemu dengan korban dan lagi-lagi terjadi perkelahian.
Kali ini tak hanya sekedar cekcok, Bripka Wido mengambil sangkur dan menancapkan di dada kiri Aiptu Ruslan yang membuatnya bersimbah darah hingga berujung pada kematian.***
