Gunung Anak Krakatau Muntahan Lava Pijar, PVMBG: Tinggi Capai 350 Meter

- 25 Januari 2023, 14:34 WIB
Potret rekaman CCTV aktivitas erupsi di Gunung Anak Krakatau.
Potret rekaman CCTV aktivitas erupsi di Gunung Anak Krakatau. /magma.sdm.go.id/


PRIANGANTIMURNEWS - Aktivitas Gunung Anak Krakatau di Provinsi Lampung memang tengah mengalami peningkatan terhitung sejak 3 Januari 2023, telah terjadi kurang lebih 21 kali erupsi.

Dimana laporan yang ditujukan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menunjukkan rekaman aktivitas erupsi tersebut telah mengeluarkan lava pijar dengan ketinggian mencapai 350 meter atau 507 meter diatas permukaan laut.

Dikutip Priangantimurnew.com dari magma.sdm.go.id pada 25 Januari 2023, Hendra Gunawan selaku Kepala PVMBG melaporkan keterangan tersebut pada hari Selasa, 24 Januari 2023. Dimana pada hari tersebut telah terjadi erupsi sebanyak 5 kali.

Baca Juga: Heboh! Kaesang Ungkap Ingin Jadi Politisi, Jokowi Dianggap Bangun Dinasti Politik, Gibran: Bapak Yo Kaget

Diketahui erupsi pertama terjadi pukul 18:50 WIB, kemudian erupsi kedua pukul 19:57 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 300 meter di atas puncak dan erupsi ketiga pada pukul 21:13 WIB dengan muntahan lava pijar setinggi 350 meter.

Selanjutnya dua erupsi selanjutnya terjadi lebih kecil, yakni pada pukul  22:29 WIB dan 23:11 WIB. Sinar api teramati tinggi lebih kurang 350 meter, ujar Hendra.
 
Sampai saat ini Gunung Anak Krakatau masih ditetapkan dengan status level III atau siaga erupsi.

Sehingga masyarakat direkomendasikan agar tidak mendekat dengan gunung api tersebut dan tidak beraktivitas dalam darius mencapai lima kilometer dari kawah aktif.

Baca Juga: Heboh! Lesti Kaget saat Rizky Billar Posting Video saat Mereka Mandi Bareng, Billar: Kamu Senyum Lebar Dong!

Dalam sejarahnya sejak terbentuk pada 11 Januari 1930 sampai dengan tahun 2000, aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau tercatat oleh PVMBG telah mengalami 100 kali erupsi atau bahkan lebih yang sifat eksplosif atau pun efusif.

Pada umumnya letusan tersebut selalu berpindah dari satu titik ke titik lainnya sekitar tubuh kerucut dari Gunung Anak Krakatau.

Selain itu umumnya, letusan serta muntahan lava pijar terjadi empat tahun sekali, dengan satu sampai delapan tahun masa tenggang (istirahat).

Letusan abu serta muntahan lava pijar Gunung Anak Krakatau tercatat terakhir kali berlangsung pada 8 November 1992 sampai dengan Juni 2000.

Baca Juga: Terobosan Gila Bos Erick Thohir! Bikin Persib Tak Dicurangi Lagi!

Seismograf yang telah diletakkan di Pos Pengamatan Gunung Api Pasauran, serta telah mencatat letusan per harinya.

Sementara untuk jumlah material vulkanik yang telah dikeluarkan selama kurun letusan tersebut, sudah  mencapai 13 juta meter kubik yang terdiri dari lava dan juga material lepas yang memiliki komposisi andesit basaltis.

Oleh Karena itu, selalu dihimbau akan bahayanya kawasan tersebut untuk saat ini. Mengingat erupsi bisa sewaktu-waktu terjadi kembali, melihat intensitas yang sedang meningkat belakangan ini.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: magma.esdm.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x