47 Bencana dalam Satu Pekan Terakhir! BNPB: Salah Satunya Kebakaran Hutan Saat Musim Hujan

- 26 Januari 2023, 12:36 WIB
Ilustrasi kebakaran di Kalimantan Tengah.
Ilustrasi kebakaran di Kalimantan Tengah. /Unplash/


PRIANGANTIMURNEWS - Indonesia tengah mengalami berbagai bencana hidrometeorologi yang disebabkan fenomena La Nina yang mempengaruhi iklim cuaca lembab.

Diantaranya tercatat oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah terjadi 47 kali kejadian bencana dalam satu pekan terakhir terhitung periode waktu tanggal 16-23 Januari 2023.

Diantaranya bencana hidrometeorologi tersebut adalah banjir, tanah longsor dan beberapa bencana lain akibat cuaca ekstrem yang masih mendominasi.

Baca Juga: Korban Halimah Yang Dibunuh Wowon Cs Jenazahnya Tampak Utuh, Dimakamkan Tahun 2016

Abdul Muhari, Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam Disaster Briefing yang dilaksanakan secara daring di Jakarta, Rabu 25 Januari 2023.

Selama sepekan terakhir terdapat 47 kejadian bencana,Yang perlu tetap diperhatikan adalah saat ini masih dalam periode penghujung, bahkan mungkin masih dalam periode puncak musim hujan, ungkap Abdul Muhari.

Yang perlu tetap diperhatikan adalah saat ini masih dalam periode penghujung, bahkan mungkin masih dalam periode puncak musim hujan, lanjutnya.
 
Namun Abdul Muhari menyampaikan bahwa dari musim penghujan tahun ini yang memiliki intensitas tinggi ada suatu fenomena bencana yang tidak terduga muncul dan cukup menarik perhatian.

Baca Juga: Bayi yang Diberi Kopi Saset Dikomentari Presiden Jokowi, Kapolri Dapat Pujian

Yaitu bencana Karhutla (kebakaran hutan dan lahan) yang muncul di tengah sebagian besar wilayah Indonesia sedang basah.
 
Dimana diantara 47 kasus bencana, sembilan diantaranya adalah kebakaran hutan dan lahan. Dimana biasanya bencana ini masuk ditanggal April sampai Agustus.

Periode kejadian karhutla biasanya terjadi pada April, Mei dan puncaknya di bulan Juni, Juli, Agustus, namun pada Januari 2023, ungkap Abdul.

Ini sudah ada sembilan kejadian sehingga perlu meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan, lanjutnya.

Baca Juga: 6 Cara Merawat Wajah Agar Mendapatkan Kulit Tetap Segar Alami
 
Sehingga pihaknya menyimpulkan bencana hidrometeorologi saat ini sudah mulai terbagi di Indonesia, yakni disebab kejadian bencana hidrometeorologi basah dan kering.

Secara umum jika kita lihat fenomena regional yang berpengaruh pada kawasan darat maupun perairan di Indonesia, masih terdapat pengaruh La Nina yang mengakibatkan cuaca lembab, katanya.
 
Ada beberapa wilayah telah ditandai oleh BNPB sebagai wilayah yang perlu mendapatkan perhatian khusus dan bersama.

Diantaranya adalah wilayah pulau Sumatera khususnya kawasan Aceh, dimana kawasan tersebut telah terendam banjir dengan cukup signifikan di beberapa kabupaten provinsi tersebut mulai tanggal 20-23 Januari 2023.

Baca Juga: Miris! Diduga Open BO, Gadis SMP di Sukoharjo Tewas Berlumuran Darah

Selain itu juga wilayah pulau Kalimantan khususnya di wilayah Kalimantan Tengah. Dimana munculnya kejadian bencana kebakaran hutan dan lahan terjadi di wilayah tersebut.

Pihaknya menyampaikan bahwa sebelumnya pada tahun 2019 sampai dengan 2022, terlapor bahwa kondisi cuaca hampir di seluruh kawasan wilayah Indonesia didominasi oleh pengaruh fenomena La Nina.

Itu berarti rata-rata kawasan di Indonesia itu sebenarnya basah. Minggu lalu kami juga sudah melakukan rapat koordinasi khusus terkait persiapan menghadapi karhutla di tahun 2023, ungkapnya.

Selain koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah, frekuensi kejadian karhutla turun secara signifikan karena didukung juga kondisi cuaca yang basah, akhirinya Abdul Muhari.***

Baca Juga: Ingat! Lemak Tetap Dibutuhkan Walaupun Sedang Menjalani Diet Sehat

Editor: Sri Hastuti

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x