Bencana Kebakaran Sudah Mulai Muncul Di Indonesia, KLHK Sebut Terdapat 81 Titik Panas

- 27 Februari 2023, 08:40 WIB
ilustrasi kebakaran hutan dan lahan gambut.
ilustrasi kebakaran hutan dan lahan gambut. /Pexels/



PRIANGANTIMURNEWS - Bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sudah mulai muncul di beberapa wilayah Indonesia saat ini.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan survei dan mendeteksi adanya 81 titik rawan kebakaran hutan dan lahan.

Umumnya titik kebakaran tersebut berlokasi di wilayah lahan gambut yang banyak berada di lokasi Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan.

Baca Juga: Jasad Bayi Dalam Kolam Ikan Terbungkus Plastik Gegerkan Warga Sleman

Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyampaikan pernyataan terkait 81 titik rawan kebakaran tersebut setelah acara peluncuran gerakan nasional Hari Kompos.

Dimana acara tersebut berlokasi di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, pada hari Minggu, 26 Februari 2023.

"Dua hari lalu saya cek jumlah hotspot 81 (titik lokasi). Tahun lalu, 64 (titik lokasi). Jadi, kita sedikit lebih keras (memadamkan titik panas)," ujar Siti

Dimana lebih jelasnya Siti mengungkapkan pihaknya saat ini tengah mewaspadai dan menghimbau masyarakat yang berada di wilayah Pulau Sumatera bagian utara.

Baca Juga: Bartek Marszalek Asal Polandia Kantongi Juara Putaran Pertama F1 Powerboat di Danau Toba

Seperti Provinsi Aceh, yang beberapa waktu lalu telah mengalami kebakaran hutan diakibatkan lahan gambut.

Kasus kebakaran yang telah terjadi di wilayah Aceh, sudah berhasil dipadamkan dan diatasi melalui upaya masyarakat dan pihak terkait dengan optimal saat itu.

Kondisi yang sama juga tengah diperhatikan dengan serius oleh pihak LHK terkait Karhutla yang sering terjadi di Provinsi Sumatera Utara, Riau, dan Kalimantan Barat.

Dimana dari keempat Provinsi tersebut, termasuk aceh merupakan hutan hujan tropis yang memiliki lahan gambut yang sangat luas sekali.

Baca Juga: Soal Ribuan Pegawai Pajak Belum Lapor Pajak dan Kekayaan ke LHKPN, Ini Penjelasan Menkeu Sri Mulyani

"Jadi kalau kebakaran hutan ini bisa diatasi, kita bisa membereskan dampak perubahan iklim," tambah Siti.

Perlu diketahui, bahwa setiap kebakaran hutan dan lahan gambut yang terjadi di Indonesia akan mempengaruhi atmosfer dengan signifikan.

Dimana kebakaran besar yang terjadi dapat menghasilkan 400 juta ton karbondioksida yang dilepas dan menuju atmosfer, hal tersebut disampaikan oleh Siti langsung.

Pihaknya sudah mencoba dengan sekeras mungkin untuk mencegah dan meminimalisir kebakaran hutan dan lahan gambut tersebut.

Baca Juga: Catat! Jadwal Sholat Senin, 27 Februari 2023, Wilayah Probolinggo Sekitarnya Dengan Bacaan Do'a Pendek

Serta sudah pula melakukan langkah mitigasi bencana dengan harapan pada tahun 2023, emisi yang berasal dari sektor hutan serta lahan akan mengalami penurunan mencapai minus 140 juta ton yang setara karbon dioksida.

Solusi permanen yang diterapkan oleh Kementerian LHK dalam menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan gambut di Indonesia adalah dengan melakukan:

Pantauan titik panas lokasi Indonesia, kemudian mengadakan patroli, melakukan pengelolaan lahan tanpa membakar, sampai memodifikasi cuaca.

Dibawah lahan gambut terdapat batu bara, sehingga api dapat muncul secara tiba-tiba dari bawah gambut karena panasnya suhu dan teriknya matahari.

Baca Juga: Main Game Adalah Candu! Inilah Efek Negatifnya Menurut Ustadz Adi Hidayat
 
"Kalau kita melihat hotspot tinggi dan udara kelihatan rawan, kami melakukan modifikasi cuaca untuk membuat hujan, sehingga lahan gambutnya basah," akhiri siti.

Oleh karena itu pihaknya menghimbau untuk terus melakukan pemantauan terhadap lahan tersekat, mengingat lahan gambut di Pulau SUmatera dan Kalimantan amatlah luas.

Kementerian LHK pun menyampaikan bahwa segera lakukan laporan apabila terlihat asap di sekitar hutan atau lahan terdekat, agar api dapat segera diatasi dan tidak menyebar.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x