Tokoh Malaysia Memuji Kehebatan Arsitektur Masjid Tinggi yang di Bangun oleh Orang Banjar

- 6 Maret 2023, 07:51 WIB
Masjid Tinggi yang berlokasi di Bagan Serai Distrik Kerian, Negeri Perak, Malaysia yang dibangun orang-orang Banjar, Kalimantan Selatan tahun 1901 dan diresmikan tahun 1928.
Masjid Tinggi yang berlokasi di Bagan Serai Distrik Kerian, Negeri Perak, Malaysia yang dibangun orang-orang Banjar, Kalimantan Selatan tahun 1901 dan diresmikan tahun 1928. /ANTARA/


PRIANGANTIMURNEWS - Tokoh Malaysia memuji kehebatan arsitektur sederhana Masjid Tinggi yang dibangun oleh orang Banjar, Kalimantan Selatan.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Tokoh masyarakat Bagan Serai, Malaysia bernama Haji Jamaludian Asaari.

Jamaludin adalah seorang pengasuh Pondok Pesantren di samping Masjid Tinggi, juga sering bolak-balik Indonesia-Malaysia.

Baca Juga: Kebakaran Rumah di Karangnunggal, Diduga Korsleting Saat Pemilik Pergi ke Kota Tasikmalaya

Tepatnya ke Kota Banjar di Kalimantan Selatan, untuk menjaga silaturahmi dan karena kecintaannya terhadap budaya di Kota tersebut.

Jamaludian Asaari, menyampaikan bahwa Masjid Tinggi yang terletak di Distrik Kerian, Negeri Perak adalah bukti dari kehebatan warga keturunan Banjar, Indonesia.

Disampaikan pada hari Minggu, 5 Maret 2023 oleh Jamaluddin melihat dari bahan bangunan yang berasal dari kayu ulin.

"Hampir semua bahan bangunan terutama kayu ulin atau kayu besi yang didatangkan dari hutan Kalimantan Indonesia," ungkap Jamaluddin.

Baca Juga: Hiu Paus Terdampar di Pantai Sanjuan NTT, DKP: Situasi ini Tak Boleh Dimanfaatkan

Dirinya menjelaskan, terdapat 16 batang tiang besar yang disebut tiang guru tepatnya dibuat dari kayu ulin di Masjid Tinggi.

Termasuk papan serta atap yang juga dibuat dari kayu ulin. Atap masjid sebelumnya terbuat dari sirap, akan tetapi mengalami kerusakan pada bagian atap.

Pada akhirnya diganti oleh seng tebal, setelah beberapa peristiwa yang menyebabkan kerusakan atap.

Jamaluddin Asaari, menyampaikan sejara singkat dari Masjid Tinggi itu. Dimana awal mula Masjid Tinggi ini dibuat pada tahun 1901.

Baca Juga: Joe Biden dan Olaf Scholz Berkomitmen Menghukum Rusia atas Invasinya di Ukraina

Kedatangan orang-orang Banjar yang berasal dari Kelua, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan sangat mempengaruhi pembangunan Masjid Tinggi.

Disamping itu, Jamaluddin Asaari pun menyampaikan bahwa orang-orang dari Banjar juga dikenal sebagai warga pendatang,

Dimana mereka berjasa atas pembukaan lahan hutan menjadi area persawahan di tempat tersebut.

Alasan dari masjid tersebut dinamai Masjid Tinggi, karena pada masa itu tidak ada masjid lain yang sangat tinggi selain di wilayah tersebut.

Baca Juga: Jadwal Sholat, Untuk Wilayah Demak Sekitarnya, Senin 6 Maret 2023, Lengkap Dengan Bacaan Do'a Selamat

Bahkan ornamen dan arsitektur bentukannya sangat sama persis seperti Masjid Tinggi yang berada di wilayah Kampung Banua Lawas, Kelua, Kalimantan Selatan.

Dalam perkembangan zaman, penduduk semakin bertambah dan masjid tersebut tidak mampu menampung jamaah yang semakin banyak.

Sehingga  masjid baru yang lebih besar di samping Masjid Tinggi dibangun pada tahun 1966 dan diberi nama Masjid Al-Athar.

Dalam informasi lain, Masjid TInggi memang dibangun mulai tahun 1901 akan tetapi baru diresmikan untuk di pakai tahun 1928.

Baca Juga: Rumah Tahfidz Quran Daarul Muminin Kota Tasikmalaya Cetak Para Hafidz dan Hafidzah, ini Profilnya

Ketika itu masih dalam kuasa pemerintahan  Sultan Iskandar Shah atau Sultan Perak ke-30.

Saat ini Masjid Tinggi dikenal sebagai Masjid Lawas atau lama, dan sekarang hanya dipakai untuk shalat jenazah dan pengajian saja.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x