PRIANGANTIMURNEWS - Luncuran guguran lava pijar pada Senin pukul 00.00 WIB sampai pukul 06.00 WIB kembali dialami Gunung Merapi.
Luncuran guguran lava pijar gunung Merapi tersebut meluncur ke arah Kali Bebeng dan Kali Boyong.
Menurut Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso guguran lava pijar Merapi meluncur ke arah Kali Bebeng dan Kali Boyong.
Baca Juga: Aktivitas Erupsi Gunung Merapi, Kehidupan 12 Jenis Mamalia Terancam
"Ke arah Kali Bebeng enam kali dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter, satu kali ke arah kali Boyong dengan jarak luncur 1.500 meter," ujar Agus.
Dikatakan Agus Budi Santosa, dari hasil pengamatan Gunung Merapi diketahui mengalami guguran lava pijar sebanyak 9 kali dengan amplitudo 3 sampai 20 mm selama 35,64 sampai 131,28 detik.
Selain itu juga terjadi satu kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3 mm selama 6,84 detik, dan tiga kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3 sampai 7 mm selama 87,08 sampai 142,4 detik.
Baca Juga: Aktivitas Erupsi Gunung Merapi, Kehidupan 12 Jenis Mamalia Terancam
Hasil analisis morfologi kubah lava Merapi dari Stasiun Kamera Deles 5, Tunggularum, Ngepos, dan Babadan 2 pada periode 24 sampai 30 Maret 2023, Agus mengatakan, teramati perubahan morfologi pada kubah barat daya akibat guguran dan awan panas guguran.
"Untuk kubah tengah tidak ada perubahan yang signifikan," ujar dia.