Studio Dapur Tasikmalaya, Sentra Kerajinan Anyaman Bambu yang Berhasil Go Internasional

- 8 Maret 2021, 08:24 WIB
Pak Toto saat menunjukkan Sebagian produk buatan Studio Dapur di Buniasih, Padakembang, Tasikmalaya.
Pak Toto saat menunjukkan Sebagian produk buatan Studio Dapur di Buniasih, Padakembang, Tasikmalaya. /PRIATIM PRMN/GALIH R/

Adapun produk yang dibuat oleh Studio Dapur sendiri memiliki jenis yang cukup banyak, dimulai dari tudung saji, lighting, table wear, gelas bambu, keranjang, hingga produk custom sesuai pesanan dari konsumen.

“Jenisnya mah banyak, a. ada tudung saji, lighting, gelas bambu, keranjang, dan lain-lain. Bahkan ada juga produk-produk pesenan, jadi mereka konsumen yang desain barangnya, kita yang mengerjakannya,” kata Toto.

“Nih kaya ini, namanya Bento, ini juga salah satu produk pesanan, jadi konsumen yang bikin desain,” tutur Toto sambil menunjukan salah satu produknya.

Baca Juga: Partai Demokrat Ciamis, Tetap Setia Pada AHY, Anjar Asmara: KLB Sibolangit Ilegal dan Tidak Sah

Adapun kisaran harga produk-produk yang dihasilkan Studio Dapur sangat variative, tergantung pada ukuran dan tingkat kesulitan saat proses pembuatannya.

“Rupi-rupi, Cep. Ada yang harganya satu produk itu Rp 30.000, ada juga yang Rp 50.000, bahkan ada juga yang nyampe Rp 600.000, tapi paling murah ada yang cuma Rp 15.000,” tutur Pak Toto.

“Jadi tergantung ukuran, sama tingkat kesulitan pengerjaannya juga, cep,” lanjutnya.

Ketika ditanya tentang omset, Pak Toto menyebutkan, bahwa rata-rata pendapatannya bisa sampai Rp800 juta dalam satu tahun.

Baca Juga: Pemuda Ditemukan Tewas di Saluran Irigasi saat Mencari Rongsokan

“Alhamdulillah, per tahun itu omset bisa sampai Rp 800 juta, mungkin taun kemarin yang memang kurang dari segitu, the. Soalnya kemarin kan sempet terdampak korona juga, jadi tahun kemaren cuma bisa dapet Rp 600 juta,” tutur Pak Toto.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x