Network
PRIANGANTIMURNEWS- Bencana gempa bumi yang terjadi pada Senin, 21 November 2022 pukul 13:21 WIB telah memporak porandakan Kabupaten Cianjur.
Gempa Cianjur berkekuatan 5,6 SR ini getarannya dirasakan sampai Bandung, Jakarta dan Bekasi. Data terakhir BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dalam rilisnya menyatakan 268 orang meninggal, 151 orang masih hilang dan 58.362 warga mengungsi.
Daerah di luar Cianjur merasakan getaran gempa tersebut. Pasca gempa, seluruh masyarakat Indonesia juga merasakan getaran dalam bentuk lain. Getaran rasa empati dan rasa penderitaan menyelimuti masyarakat Indonesia di luar Cianjur.
Baca Juga: Jerman vs Jepang: Pratinjau, Head to Head dan Link Live Streaming Piala Dunia 2022 Qatar Malam Ini
Hal ini diungkapkan oleh Bapak KH. Muhammad Aminudin Bustomi, M.Ag, Sekretaris Umum MUI Kota Tasikmalaya ketika berbincang dengan priangantimurnews.com melalui saluran telepon.
"Sudah merupakan kewajiban dan perintah agama dan merupakan kewajiban sesama anak bangsa. Ketika ada anggota keluarga sesama warga bangsa mendapatkan musibah, mendapatkan bencana dengan apapun bentuknya, kita harus bisa merasakan layaknya anggota badan kita merasakan sakit maka seluruh badan kita ikut merasakan sakit," ujar KH. Aminudin.
Terkait dengan terjadinya bencana gempa bumi di Cianjur pihak MUI Tasikmalaya sedang melakukan penggalangan dana untuk disalurkan kepada para korban gempa.
Baca Juga: Prediksi Maroko vs Kroasia Beserta Head to Head dan Link Live Streaming Piala Dunia 2022 Qatar
"Kami MUI Kota Tasikmalaya, DKM Masjid Agung Kota Tasikmalaya, Majelis Taklim Masjid Agung dan Baznas Kota Tasikmalaya bahwa tadi sebelum Dhuhur ( Rabu, 22 November 2022 ) kami melakukan penggalangan dana untuk musibah gempa Cianjur. Ini merupakan gabungan termasuk ibu-ibu pengajian yang Rabuan. Bantuan berupa uang cash dan sebagian berbentuk barang sesuai kebutuhan," tambah KH. Aminudin.
