Network
PRIANGANTIMURNEWS - Beredar sebuah foto tangkapan layar dengan narasi bahwa Menteri Agama Yaqut Cholil merencanakan Sholat Jumat dipindahkan ke hari Sabtu.
Foto dengan narasi tersebut beredar di media sosial akun Twitter en5331139 yang turut mengunggah foto dengan narasi tersebut pada Selasa 21 Februari 2023.
Berikut narasi selengkapnya "Cross cek, ada yg faham.kebenaran rencana Menag Yaqut ttg Sholat Jumat yg akan diganti ke hari Sabtu kah?"
Baca Juga: Persib vs Arema FC Digelar Tanpa Penonton! Umuh Muchtar Ungkap Ada Oknum Yang Ingin Liga 1 Hancur
"Menteri yaqut pikir-pikir dulu soal Sholat Jumat pindah di hari Sabtu. KL benar berarti Yaqut pengikut zionis Israel"
Km didlm Islam hanya ada sholat khusus di 3 waktu Jum'at, Idhul Fitri dan Idhul Adha"
"Diharapkan MUI tidak tinggal diam" ungkap akun Twitter tersebut dalam postingannya.
Diketahui bahwa artikel tersebut memuat narasi terkait rencana Menteri Yaqut Cholil merencanakan perpindahan Sholat Jumat ke hari Sabtu adalah salah faktanya foto tersebut adalah editan artikel yang dimuat pada 21 Februari 2023.
Baca Juga: Bobotoh Lega! Kabar Baik Jelang Laga Persib Bandung Vs Arema FC!
Itu tidak berkaitan dengan Sholat Jumat, artikel itu sebenarnya memuat protes terhadap Menteri Yaqut Cholil membisu pengajian Ustadz Hanan Attaki dibubarkan.
Menteri Agama Yaqut Cholil kecam keras protes gereja belum memiliki izin demikian judul artikel tersebut klaim bahwa memuat narasi terkait rencana Menteri Yaqut Cholil merencanakan perpindahan Sholat Jumat ke hari Sabtu adalah salah.
Faktanya foto tersebut adalah editan informasi ini masuk kategori hoax jenis misleading atau konten menyesatkan.
Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa plintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok.
Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi di trading konten dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli.
Baca Juga: Mengejutkan! Persib Digembosi Lawan Arema FC! DPRD Kota Bandung Angkat Bicara, Sampai Ungkah Hal Ini
Seperti gambar pernyataan resmi atau statistik akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.***
