PRIANGANTIMURNEWS - Ungkapan kata cawe-cawe oleh Joko Widodo sebagai Presiden Indonesia hingga saat ini masih menuai kontroversi.
Pasalnya kata bahasa Jawa cawe-cawe yang memiliki arti 'membantu', menyiratkan bahwa Presiden Indonesia saat ini akan tidak netral dengan dalih kebaikan negara.
Meski Presiden Jokowi mengklarifikasi maksud dari kata cawe-cawe tersebut, namun keberpihakan di mata masyarakat sangat terlihat jelas.
Baca Juga: Anies Baswedan Buka Suara Soal Cawe-cawe Presiden Jokowi, Ada Kekhawatiran Pemilu Tidak Fair
Kritikan untuk Presiden Jokowi datang Pengamat Politik, Partai Politik (parpol) lain, dan masyarakat Indonesia.
Mereka mengkritik bahwa seharusnya sebagai kepala negara Jokowi bersikap netral, pernyataan cawe-cawe tersebut hanya akan menimbulkan kegaduhan.
Partai PDIP menyatakan bahwa Presiden Jokowi resmi cawe-cawe politik bersama salah satu calon Presiden, yakni Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Keduanya berasal dari partai politik yang sama, jelas hal tersebut menyiratkan bahwa sikap Jokowi yang menjabat sebagai Presiden Indonesia tidak netral sama sekali.
Baca Juga: Pengunjung Terkejut, Presiden Jokowi Jalan Kaki Sapa Masyarakat di Malioboro Yogyakarta
Disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di Basket Hall Senayan, Jakarta Pusat pada Minggu, 4 Juni 2023.