PRIANGANTIMURNEWS - Sebuah studi di yang meneliti virus varian Omicorn sebut denyut nadi cepat menjadi salahsatu gejala dari Omicorn.
Baru-baru ini varian Omicorn menjadi perbincangan hangat karena dinilai lebih rentan dan mudah terkena kepada anak-anak.
Di akhir tahun 2021 varian Omicorn dinyatakan sudah masuk ke beberapa negara di dunia, termasuk Asi Tenggara di Malaysia.
Baca Juga: Hanya Salin Link Url YouTube, Download YouTube MP3 dan MP4 Tersimpan Otomatis Kualitas Terbaik
Dari hasil studi ilmuwan Varian Omicorn menilai bahwa strain super sangat mempunyai potensi besar menyerang anak-anak.
Penyebab yang paling mengkhawatirkan dari Omicorn yaitu dapat menyerang sangat rentan kepada anak-anak sebagaimana yang ditulis artikel The Sun pada Senin, 13 Desember 2021.
Dalam demografi Inggris sampai Afrika para ilmuwan belum bisa mengetahui bagaimana varian tersebut dapat berperilaku dari negara ke negara lainnya.
Baca Juga: Kumpulan Link Download Twibbon Hari Nusantara 2021, Cocok Dishare di Media Soaial
Bahkan salahsatu dokter yang pertamakali menekan bel adanya tentang varian baru Omicorn, bahwa varian tersebut sangat memberikan varian yang berbeda.
Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, dr Angelique Coetzee menyatakan gejala utama omicron adalah kelelahan, pegal-pegal, dan sakit kepala.
Sementara dr Coetzee menggambarkan bahwa kasus ini kepada seorang anak berusia 6 tahun yang masih gadis. "Saya menemukan gejala denyut nadi dan suhu tinggi yang sangat begitu tinggi," tulisnya.
Baca Juga: Grand Prix Abu Dhabi di Gelar Akhir Musim
Sambunggnya dr Coetzee selaku anggota Komite Penasihat Menteri vaksin, mengatakan bahwa varaian Omicorn berbeda dengan varian delta.
Namun selama ini belum melaporkan ada tanda hilang penciuman dan pengecapan.
Sementara itu, seorang spesialis kesehatan masyarakat di Provinsi Gauteng Ntsakisi Maluleke mengatakan banyak pasien melaporkan gejala seperti flu yang tidak spesifik, seperti tenggorokan gatal.
"Orang tua untuk tidak menganggap enteng gejala seperti flu dan melakukan tes. Tapi dia meyakinkan anak-anak memiliki gejala yang ringan," ujar Maluleke.***