Inovasi Pendidikan Era Ki Hajar Dewantara Hidup Kembali Melalui Merdeka Belajar

26 Mei 2024, 08:04 WIB
Kepala Biro Hukum Kemendikbudristek Ineke Indraswati memukul gong tanda dimulainya kegiatan semarak Bulan Merdeka Belajar Provinsi Jakarta, yang dilaksakanan BPMP DKI Jakarta./ANTARA/Fauzi Lamboka /

PRIANGANTIMURNEWS - Kemendikbudristek menyatakan bahwa Gerakan Merdeka Belajar adalah milik bersama masyarakat dan elemen bangsa Indonesia.

"Gerakan Merdeka Belajar telah berkembang menjadi sebuah gerakan besar serta berkelanjutan, menjadi bagian dari masyarakat dan seluruh elemen untuk memperkuat ekosistem pendidikan dan kebudayaan,"ujar Inneke Indraswati, Kepala Biro Hukum Kemendikbudristek, di Jakarta Sabtu, 25 Mei 2024.

Pernyataan ini disampaikan saat membuka acara semarak Bulan Merdeka Belajar Provinsi Jakarta, yang diadakan oleh BPMP (Balai Penjamin Mutu Pendidikan) DKI Jakarta sekaligus memperingati Hardiknas (Hari Pendidikan Nasional) 2024, di Museum Kebangkitan Nasional Jakarta, dari 25 hingga 27 Mei 2024.

Baca Juga: Madrasah Terapkan Silabus Merdeka Belajar Kampus Merdeka

Gerakan dari Merdeka Belajar memberikan pengalaman pembelajaran menyenangkan juga memberdayakan siswa untuk bereksplorasi. Selain itu, para guru juga dilatih supaya lebih efektif, bekerja sama dengan kepala sekolah guna menciptakan kurikulum terbaik sesuai dengan karakteristik sekolah serta kebutuhan siswa.

"Sekarang, guru-guru mampu menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran dengan menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, juga menyenangkan,"tambahnya.

Terkait dengan Hardiknas, Inneke menjelaskan bahwa Ki Hajar Dewantara sudah memperjuangkan hak pendidikan untuk seluruh lapisan masyarakat.

Baca Juga: Filosofi Ki Hajar Dewantara Ternyata Ada Hubungannya dengan Otak, Berikut Penjelasannya!

Pemerintah Indonesia sangat menghargai atas warisan dan prinsip-prinsip yang telah ditanamkan Ki Hajar Dewantara untuk mewujudkan sistem pendidikan di negara Indonesia.

"Kami bersemangat akan terus meningkatkan mutu serta aksesibilitas pendidikan untuk seluruh warga negara Indonesia,"tegasnya.

Pada tanggal 2 Mei, yang bertepatan dengan hari lahir Ki Hajar Dewantara, pemerintah Indonesia menetapkan hari tersebut sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Momen ini menjadi kesempatan penting bagi semua pihak, bersama dengan adanya peringatan Hari Kebangkitan Nasional.

Baca Juga: Kumpulan Kata-kata Mutiara Terbaik Hari Guru Nasional dari Ki Hajar Dewantara dan Tokoh Ternama

"Momen ini digunakan untuk menghargai peran penting pendidikan membangun bangsa, merefleksikan pencapaian yang telah diraih, mengevaluasi tantangan yang ada, serta merumuskan langkah-langkah strategis untuk menciptakan pendidikan yang lebih baik untuk seluruh anak bangsa,"katanya.

Sementara itu, Moch Salim Somad, Kepala BPMP Jakarta, menekankan bahwa untuk mewujudkan pendidikan yang unggul serta berkualitas di seluruh Indonesia, diperlukan semangat gotong royong dari semua pihak.

"Dengan adanya semangat gotong royong, Insyaallah akan melahirkan para peserta didik berkualitas dan mampu bersaing dengan negara lain,"tegasnya.

Baca Juga: Digelar Kemendikbud Tanggal 2 Mei, Ini Link Streaming YouTube ‘Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar'

Menurutnya, program dari Merdeka Belajar yang diinisiasi oleh Mendikbudristek dan telah diimplementasikan hingga kini, bertujuan mendorong sistem transformasi dalam pendidikan.

Merdeka Belajar tidak hanya sekedar simbol atau slogan, melainkan usaha untuk mewujudkan kebebasan dalam proses belajar.

"Program ini memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kebebasan dalam berpikir, berekspresi, berkarya, serta mengeksplorasi semua potensi yang ada pada diri mereka,"ujarnya.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler