Universitas BSI Latih dan Hibahkan Aplikasi Stunting di Jamanis Tasikmalaya

1 Juli 2024, 14:27 WIB
UBSI Tasikmalaya mengadakan pelatihan dan menghibahkan aplikasi stunting untuk masyarakat Jamanis, Kabupaten Tasikmalaya pada Sabtu 29, Juni 2024. /Yunio Achmad Dimyati/priangantimurnews/PRMN/

PRIANGANTIMURNEWS - Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) melakukan pengabdian masyarakat dengan melatih dan menghibahkan aplikasi stunting di Kecamatan Jamanis, Kabupaten Tasikmalaya.

Pelatihan untuk para kader posyandu tersebut berlangsung pada Sabtu, 29 Juni 2024 oleh para dosen dan mahasiswa UBSI sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat tersebut.

Dengan tema bertajuk' Implementasi Teknologi untuk Pendataan dan Monitoring Stunting di Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya'.

Baca Juga: Direktur RSUD dr. Soekardjo Dr.Wasisto Hidayat: Sebut Pengabdian Akan Berlanjut, Terus Berjuang Dalam Sektor K

Kaprodi UBSI Tasikmalaya Deddy Supriadi,S.Kom.,M.Kom memimpin pembukaan pelatihan yang sangat disambut antusias oleh para kader posyandu Jamanis.

Jamanis dikenal sebagai wilayah dengan masyarakatnya yang mengalami kondisi stunting yg cukup signifikan di Kabupaten Tasikmalaya.

Dimana dari delapan desa dan 61 posyandu, terdapat sebanyak 284 orang yang mengalami kondisi tinggi badan lebih pendek dari pada kondisi normal (stunting condition).

Kondisi Stunting sendiri disebabkan akibat kurangnya asupan gizi untuk janin saat ibu hamil dan kurangnya pengetahuan ibu mengenai Kesehatan gizi sebelum dan sesudah hamil. 

Baca Juga: 15 Tahun Pengabdian, Alumni AAU 2006 Berikan Bantuan 5 Ton Sembako Kepada Korban Erupsi Gunung Semeru

Namun, angka yang dilaporkan tersebut mengalami penurunan sebesar 10,2 persen dari tahun sebelumnya.  

Menurut Siti Gustini,S.IP, perwakilan dari Kecamatan Jamanis sekaligus tim penggerak penuntasan Stunting di wilayah tersebut menganggap bahwa program dari pemerintah sudah mulai terasa dampaknya.

"Upaya pemerintah dalam seperti memberi makanan dari dana desa dan memberi bantuan dari provinsi, alhamdullilah penurunan angka stunting di kecamatan Jamanis turun sekitar 10,2 persen," ujar Gustini.

Pengabdian yang dilakukan UBSI mencakup pelatihan dan penggunaan aplikasi Stunting di HP android para kader posyandu Jamanis, Kabupaten Tasikmalaya.

Baca Juga: Dosen Fisip Lakukan Pengabdian di Desa Imbanagara Ciamis

Aplikasi tesebut menampilkan enam kategori menu utama, yakni layanan untuk Bumil ,anak, calon pengantin ,remaja putri, untuk keluarga dan layanan cegah stunting itu sendiri. 

Ani Rohyani yang merupakan salah satu peserta pelatihan menyampaikan bahwa mereka sangat antusias atas pelatihan yang dilakukan oleh UBSI.

"hal ini sangat memudahkan kami untuk mendeteksi warga yang terkena stunting," papar Rohyani.

Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat UBSI Bambang Kelana Simpony .S.T,M.Kom menyampaikan harapannya untuk warga Jamanis agar terus memantau terus kondisi stunting di Jamanis.

Baca Juga: Mendukung Pengabdian Guru Honorer Melalui Bantuan Biaya Hidup

"Pelatihan ini tentunya diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kader dalam mengelola dan memantau data stunting secara lebih efektif dan akurat," ujar Simpony. 

"Dengan aplikasi ini, diharapkan penanganan stunting di kecamatan dapat lebih terintegrasi dan lebih responsif, sehingga angka stunting dapat ditekan lagi," tambahnya.***

Editor: Sri Hastuti

Tags

Terkini

Terpopuler