Hukum bagi Seseorang yang Melakukan Puasa Syawal sebelum Lakukan Puasa Qadha Ramadhan

5 Mei 2022, 11:21 WIB
Hukum melaksanakan puasa Syawal sebelum melakukan puasa qadha ramadhan. /Pexels/Monstera/

PRIANGANTIMURNEWS - Terkait dengan puasa wajib Ramadhan, puasa sunnah terbagi menjadi dua:

1. Puasa sunnah yang berkaitan dengan puasa Ramadhan. Contoh puasa sunnah semacam ini adalah puasa sunnah Syawal. Berdasarkan hadis:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barang siapa yang melaksanakan puasa Ramadhan, kemudian dia ikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa selama setahun,” HR. Ahmad 23533, Muslim 1164, Turmudzi 759, dan yang lainnya.

Baca Juga: Wedding Agreement The Series Episode 7 Tayang Kapan? Simak Jadwal Serta Sinopsisnya Berikut Ini

2. Puasa sunnah yang tidak ada kaitannya dengan puasa Ramadhan. Seperti: puasa Arafah, puasa Asyura’, dan lain-lain.

Untuk puasa sunnah yang dikaitkan dengan puasa Ramadhan, puasa sunnah ini hanya boleh dikerjakan jika puasa Ramadhan telah dilakukan dengan sempurna.

Karena hadis di atas menyatakan. "Barang siapa yang melaksanakan puasa Ramadhan, kemudian …,”

Baca Juga: Kenali Gejala Wabah Hepatitis yang Misterius, Apakah Sama dengan Covid-19?

Sementara orang yang memiliki utang puasa Ramadan tidak dikatakan telah melaksanakan puasa Ramadhan. 

Karena itu, orang yang memiliki utang puasa Ramadhan dan ingin melaksanakan puasa Syawal harus mengqadha utang puasa Ramadhannya terlebih dahulu, baru kemudian melaksanakan puasa Syawal.

Fatwa Imam Ibnu Utsaimin tentang wanita yang memiliki utang puasa Ramadhan sementara ingin puasa Syawal:

Baca Juga: Gadis Cantik Jadi Mualaf Viral di Media Sosial TikTok Jadi Perbincangan Netizen

إذا كان على المرأة قضاء من رمضان فإنها لا تصوم الستة أيام من شوال إلا بعد القضاء ، ذلك لأن النبي صلى الله عليه وسلم يقول : ( من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال ) ومن عليها قضاء من رمضان لم تكن صامت رمضان فلا يحصل لها ثواب الأيام الست إلا بعد أن تنتهي من القضاء

Jika seorang wanita memiliki utang puasa Ramadhan, maka dia tidak boleh puasa Syawal kecuali setelah selesai qadha. Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Barang siapa yang melaksanakan puasa Ramadhan, kemudian dia ikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal…”. 

Sementara orang yang masih memiliki utang puasa Ramadhan belum disebut telah berpuasa Ramadhan. Sehingga dia tidak mendapatkan pahala puasa 6 hari di bulan Syawal, kecuali setelah selesai qadha. Majmu’ Fatawa, 19/20.

Baca Juga: Roby Dwi Antono, Seniman Indonesia yang Bergabung dalam Mickey Mouse Exhibition di Jepang

Untuk puasa Sunnah yang tidak terkait dengan puasa Ramadhan, boleh dikerjakan selama waktu pelaksanaan qadha puasa Ramadhan masih panjang.

Akan tetapi, jika pelaksanaan qadha hanya cukup untuk melaksanakan qadha puasanya dan tidak memungkinkan lagi untuk melaksanakan puasa sunnah lainnya maka pada kesempatan itu tidak boleh melakukan puasa Sunnah.

Makna tertulis hadist diatas menunjukkan bahwa Niat puasa Syawal dan niat qadha puasa Ramadhan itu tidak boleh di gabungkan.

Baca Juga: Daftar Nama Para Pemian Film KKN di Desa Penari, Sedang Tayang di Seluruh Bioskop Indonesia

Karena puasa Syawal baru boleh dilaksanakan setelah puasa Ramadhan tela dilakukan secara sempurna dan tidak bisa digabungkan.***

Editor: Galih R

Sumber: Instagram @pantaskandiri

Tags

Terkini

Terpopuler