Network
PRINGANTIMURNWES - Dewasa kini, saat dunia tengah dihadapkan dengan banyak variabel yang sulit untuk dipecahkan semenjak Covid 19 mewabah di seluruh negara di dunia.
Penjagaan diri dengan memblokade tiap kunjungan penerbangan dari negara lain agar negaranya aman dan terhindar dari fenomena non alam ini.
Seperti halnya negara Arab Saudi yang sempat melarang Indonesia untuk beribadah haji ke baitullah Mekkah Al Mukaromah tersebab sebagai salah satu cara untuk melindungi warga negaranya.
Dikutip PrianganTimurNews.com dari akun Instagram @narasinewsroom.
Arab Saudi telah mengumumkan kepada Warga Negara Indonesia bahwasannya Arab Saudi dapat menerima kunjungan dari RI pada tanggal 1 Desember 2021.
Bahkan diketahui hal tersebut lebih dipermudah dari pada sebelumnya, yaitu dengan pengefektifitasan waktu penerbangan secara langsung ke Arab Saudi tanpa harus melalui negara ke 3 yang dilalui selama dua Minggu lamanya.
Baca Juga: Angelina Jolie Sempat ingin Bunuh Diri, kenapa?
Begitupun persyaratan booster ditiadakan, tapi tetap mesti menjaga protokol kesehatan.
"Pada Rabu 1 Desember 2021, warga Indonesia sudah diperbolehkan untuk memasuki Arab Saudi tanpa perlu melalui negara ke 3 selama 14 hari, dan tidak ada lagi persyaratan booster atau vaksin Covid 19 dosis ke 3. Namun, harus tetap menjaga protokol kesehatan." Ujar Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama RI sebagaimana keterangan tertulis, pada Jumat 26 Nopember 2021.
Namun, tidak hanya Indonesia yang mendapatkan izin, 5 negara lainnya diizinkan memasuki Arab Saudi pula seperti negara Vietnam, Pakistan, Brazil, India, dan Mesir.
Baca Juga: Gambaran Kehidupan Seorang Aktor di dalam Drama Korea Adult Trainee
Awalnya Arab Saudi melarang penerbangan dari Indonesia dan negara lainnya sejak Februari 2021 silam, tapi sempat diperbarui pada bulan Agustus 2021 beelaku bagi yang memiliki izin untuk tinggal di Arab Saudi.
Sehubungan dengan hal tersebut, Indonesia telah mengalami penurunan jumlah kasus aktif Covid 19 terutama pada tanggal 26 Nopember 2021 dengan jumlah sebanyak 8.093 kasus.***
