2. Tetapi, hilal justru lebih mungkin terlihat lebih dahulu di Arab Saudi, karena terlihatnya di sebelah barat pada saat terbenamnya matahari (Ghurub As-Syams);
3. Berdasarkan data hisab, pada akhir Zulqa'dah 1443 H, ketinggian hilal di tanah air antara 0° 52' s. d 3° 13', dengan sudut elongasi 4,27° s. d 4,97°, sehingga Zulqa'dah digenapkan menjadi 30 hari. Sementara pada tanggal tersebut, posisi hilal di Arab Saudi sudah cukup tinggi dan bisa dirukyat;
Baca Juga: Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah, Minggu 10 Juli 2022
4. "Semakin ke arah barat dan bertambahnya waktu, maka posisi hilal akan semakin tinggi dan semakin mudah terlihat. Posisi Arab Saudi lebih barat dari Indonesia, sehingga pada tanggal yang sama, posisi hilal di sana lebih tinggi dan lebih memungkinkan untuk dilihat.
Jadi keliru jika memahami karena Indonedia lebih cepat 4 jam dari Arab Saudi, maka Indonedia mestinya lebih dulu ber-Idul Adha. " (Dr. H. Adib, MA. Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag RI).
Nah, itulah penjelasannya terkait adanya perbedaan penetapan Hari Raya Idul Adha di Indonesia dan di Arab Saudi.***