PRIANGANTIMURNEWS- Bocah 7 tahun yang hilang di Samarinda menyisakan misteri bagi keluarganya. Ia diduga dibawa oleh makhluk gaib dan sampai menggegerkan daerah Kota Tepian, Samarinda.
Bocah itu hilang di kaki Gunung Sendawar, Samarinda, Kalimatan Timur sejak 27 November 2021 sampai sekarang belum ditemukan.
Diketahui bocah yang hilang itu tinggal di Jalan Sendawar, RT 02, Kelurahan Loa Buah, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda.
Baca Juga: Pesawat Jet Rafale Pesanan Indonesia akan Disetujui Perancis
Proses pencarian bocah itu melibatkan warga serta Bhabinkamtibmas, serta relawan setempat dengan menyusuri tepian sungai.
Kapolsek Sungai Kunjang, Kompol Made Anwara membenarkan ada laporan hilangnya seorang bocah berusia 7 tahun bernama Hasby.
Ia menyampaikan bahwa sampai saat ini pencarian masih terus berlangsung namun belum ada titik terang.
Sementara itu, Qonita sang ibu, dengan wajah sendu hanya bisa berharap anak sulungnya tersebut bisa kembali.
Baca Juga: Daftar Pemain Tersanjung The Series WeTV, Lengkap dengan Biodatanya
Sang ibu menerangkan, mereka baru pindah ke kawasan tersebut sejak 3 bulan lalu dari Kota Balikpapan karena sang suami pindah tugas ke Berau.
Mereka memilih untuk pindah ke Kota Samarinda karena memang pernah berdomisili di Kota Tepian.
Ia juga menerangkan sang anak bukan tipikal anak yang mudah ikut dengan orang yang tak dikenali.
Dengan pencarian yang tak kunjung membuahkan hasil, banyak orang yang berspekulasi bahwa Hasby dibawa makhluk gaib.
Baca Juga: Asah Kemampuan Penerjun Freefall, Denpandutaikam Lakukan Latihan Di Polman
Spekulasi masyarakat semakin kuat dengan adanya cerita mistis lain. Kabarnya sekitar dua hari lalu terjadi kesurupan yang menimpa seorang wanita.
Wanita yang kesurupan itu mengatakan bahwa bocah malang itu dibawa makhluk gaib dan disembunyikan di atas gunung.
Relawan FKPM Loa Buah, Sabil Husein mengatakan kejadian hilangnya seseorang sering terjadi di daerah tersebut dan selalu dikaitkan dengan hal-hal mistis.
"Kalau masyarakat disini, dugaan ke hal mistis itu masih sangat kental, apalagi selama ini sering terjadi," ucap Sabil Husein.***