Network
PRIANGANTIMURNEWS - Hari itu, 11 Juni 1983 atau 40 tahun yang lalu. Wilayah Indonesia mengalami Gerhana Matahari Total (GMT) atau Total Solar Eclipse.
Gerhana Matahari Total tersebut hampir menutupi seluruh wilayah Pulau Jawa. Gerhana Matahari Total ini terjadi hingga 7 menit.
Dilansir dari Instagram @jabarquickresponse, terjadinya Gerhana Matahari Total ini tepat pada pukul 12 siang.
Baca Juga: 3 Alasan Mengapa Manchester United harus Memprioritaskan Perekrutan Randal Kolo Muani
Langit siang yang cerah tiba-tiba berubah menjadi gelap. 40 tahun yang lalu dimana media informasi masih terbatas.
Kejadian Gerhana Matahari Total ini tidak lepas dari informasi yang boleh dibilang 'menyeramkan'.
Saat itu informasi yang berkembang di masyarakat bahwa jika menyaksikan gerhana tersebut dengan mata telanjang, maka mata akan terdampak kena radiasi infra merah. Bahkan akan terkena percikan-percikan gas dari matahari.
Karena informasi tersebut, banyak masyarakat yang menutup rapat pintu, jendela dan ventilasi di rumah-rumah mereka.
Baca Juga: Inilah 5 Gelandang Paling diremehkan di dunia saat ini, Ada Nama Nicolo Barella
Bahkan ada yang menutup mata hewan-hewan ternak peliharaannya.
40 tahun yang lalu media elektronik baru ada TVRI. Untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin menyaksikan fenomena terjadinya Gerhana Matahari Total tersebut, TVRI menyiarkan secara langsung peristiwa tersebut.
Siaran langsung TVRI ini bekerja sama dengan TV Jepang yakni NHK. Siaran langsung ini dilakukan dari kawasan Candi Borobudur di Magelang Jawa Tengah.
Dari pukul 10:00 WIB sampai pukul 13:00 WIB masyarakat sama sekali tidak ada yang keluar rumah dan menyaksikan siaran langsung Gerhana Matahari Total tersebut.***
