Para Pionir Muslim di Sepak Bola Prancis dari Ali Benouna hingga Jean Tigana

- 25 April 2022, 22:42 WIB
Para Pionir Muslim di Sepak Bola Prancis dari Ali Benouna hingga Jean Tigana.
Para Pionir Muslim di Sepak Bola Prancis dari Ali Benouna hingga Jean Tigana. /

Benouna memula karir di FC Sete, di tahun 1930 ketika sedang memulai tren membeli pemain yang berasal dari Aljazair dan Maroko.

Baca Juga: Penyaluran BPNT di Kab Ciamis Diduga Tidak Sesuai

2. Jean Tigana, Kapten Pertama Beragama Muslim

Jean Tigana adalah salah satu pemain yang merasakan begitu besarnya rasisme yang ada di Prancis di era 50an. Di awal, ia harus mengganti identitasnya dari pemeluk agama muslim dan mengganti namanya menjadi dari Toure Amadou Tidiane.

"Saya sering diserang dan dihina. Saya dicaci dengan kata-kata negro kotor atau Arab busuk, tanpa memedulikan bahwa di dalam hati saya merasakan sakit hati. Saya tak bisa melawan dengan tangan kecil saya,". Tigana tercatat sebagai pemain imigran muslim pertama yang menjadi kapten di timnas Prancis.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Sholat Wilayah Cianjur, Selasa 26 April 2022 Lengkap dengan Niat dan Doa Setelah Berwudhu

3. Larbi Benbarek, Pemain dengan Julukkan Mutiara Hitam

Larbi Benbarek, pesepakbola pertama yang disebut sebagai "mutiara hitam" yang telah bermain sejak tahun 1930-an. Bahkan Pele memberikan testimoni terhadap dirinya.

Jika saya raja sepak bola, maka dia (Benbarek) adalah dewanya sepakbola." Ujar Pele. Pemain yang satu ini juga begitu bersinar di timnas Prancis.

Setelah perang dunia berlangsung, Benbarek bermain buat Atletico Madrid dan secara total mencetak 113 gol dan memberikan 2 gelar liga Spanyol. Pada tahun 1998, ia dianugerahi FIFA Order of Merit.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Instagram @podcastretropus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah