PRIANGANTIMURNEWS- Malaikat akan melaknat seorang istri yang menolak ajakan suaminya untuk berhubungan, entah dengan alasan istri sangat lelah atau sedang berisi tegang dengan suaminya.
Istri yang menolak ajakan suami berhubungan, maka penolakan ini bertentangan dengan tujuan dari pernikahan yaitu terpenuhinya hasrat batin dari suami.
Karena istri yang menolak ajakan suami berhubungan jangan sampai mendorong suami untuk melakukan hubungan tindakan yang haram.
Baca Juga: Info Real Madrid: Resmi, Casemiro dan Manchester United Tinggal Menunggu Medis?
Dengan demikian, mentaati suami dalam ajakan berhubungan merupakan salah satu kewajiban yang paling ditegaskan dan membantahnya merupakan bentuk kemaksiatan terbesar.
Sebagian istri yang lain bila melihat tanda-tanda keinginan suami melakukan hubungan badan, sedang ia sendiri tidak menginginkannya.
Maka ia memperlihatkan keengganan atau berpura-pura sibuk, sehingga pandangan suami beralih dari dirinya.
Sebenarnya istri tersebut tidak sadar bahwa dirinya telah menghalangi suami mendapatkan hak terbesarnya dan menjerumuskan diri kepada ancaman yang keras.
Sebab, salah satu tujuan pernikahan adalah terpenuhinya hasrat batin dari suami.
Menjadi kewajiban istri menyambut ajakan suami untuk melakukan hubungan badan diwaktu apapun, malam ataupun pada siang hari.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Nabi Muhammad SAW, bersabda :
إِذَا دَعَا الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَأَبَتْ أَنْ تَجِيْءَ
لَعَنَتْهَا الْمَلاَئِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ.
“Jika seorang suami mengajak istrinya ke atas ranjangnya [1], tetapi ia tidak mematuhinya, maka para Malaikat akan melaknatnya sampai pagi.”
Asy-Syaukani berkata,"Zhahir hadist menyatakan bahwa laknat tersebut khusus untuk ajakan dan penolakan pada malam hari, berdasarkan sabda beliau, hingga pagi,".
Baca Juga: Viral! Penyanyi Ojo Dibandingke, Farel Prayoga. Ini Dia Lirik Lagunya Lengkap Dengan Artinya
Rahasianya adalah penegasan laknat, bukan berarti istri boleh menolak ajakan pada siang hari, melainkan waktu malam disebutkan secara khusus, karena sebagian besar ajakan berjumak pada malam hari.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata, bahwa Rasulullah Muhammad SAW, bersabda :
عن أَبي هريرة - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رَسُول الله - صلى الله عليه وسلم: والَّذِي نَفْسِي بيَدِهِ مَا مِنْ رَجُلٍ يَدْعُو امْرَأتَهُ إِلَى فِرَاشهِ فَتَأبَى عَلَيهِ إلاَّ كَانَ الَّذِي في السَّمَاء سَاخطًا عَلَيْهَا حَتَّى يَرْضَى عَنها
"Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami mengajak istrinya ke ranjang (untuk bersenggama) sedangkan dia (istri) enggan, melainkan yang ada di langit murka kepadanya sampai suaminya memaafkannya." (HR Muslim).
Bilamana tidak ada keringanan bagi istri untuk membantah suami dan menolak ajakannya, padahal sang istri dalam kondisi tersebut, maka bagaimana mungkin ia boleh menolak ajakannya pada kondisi-kondisi yang lain.
Meski demikian, sebaiknya suami juga memperhatikan kondisi istri, bisa jadi istri sedang sakit, sedang capek luar biasa dan berbagai kondisi lain yang mengganggunya.
Sikap suami tersebut merupakan bagian dari interaksi yang baik dan kepribadian yang mulia.***