Syekh Ali Jaber: Doa yang Membuat Ribu untuk Mencatatnya

- 16 November 2021, 18:57 WIB
Amalan ini dapat memberikan lebih dari seratus manfaat kata Syekh Ali Jaber.
Amalan ini dapat memberikan lebih dari seratus manfaat kata Syekh Ali Jaber. /Tangkap layar YouTube.com/Syekh Ali Jaber

PRIANGANTIMURNEWS- Syekh Ali Jaber pernah berkata, Ada satu doa, malaikat pun malah ribut siapa yang mau nuliskan saking agungnya doa ini.

Lebih dari 37.000 malaikat rebutan, mereka mendahulukan untuk menuliskan doa itu.

Apa doanya?

Habis sami'allahu liman hamidah rabbana walakal hamdu

Ucap: "Hamdan katsiran thoyyiban mubaarokan fiihi mubaarokan alaihi kama yuhibbu robbuna wa yardho"

Baca Juga: MIRIS, Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Diduga Lebih dari Satu Orang, Begini Kronologinya

Artinya: Segala puji bagi Allah, puji yang banyak, lagi baik, dan penuh keberkahan seperti yang dicintai dan di ridhai oleg Rabb kamu.

Ini doa saking agung dan mulia sesuai apa yang dicintai Allah dan apa yang di ridhai Allah.

Sebagaimana dipaparkan oleh Syeikh Muhammad Nashiruddin al-Albani dalam kitab Shifat Shalāti an-Nabiy shallallāhu alaihi wa sallam min at-Takbīr ilā a-Taslīm Ka Annaka Tarāhā.

Bacalah do’a dibawah ini dalam dua keadaan saat engkau sedang shalat, maka ada banyak malaikat berlomba untuk mencatat dan mengangkat kebaikan kita dari membaca do’a ini, pertama ; saat sebelum mulai membaca al-Fātihah tepatnya setelah usai takbīratul Ihrām, dan yang kedua ; saat engkau berdiri (hāl al-Qiyām) setelah i’tidāl atau bangun dari ruku’ mu.

Baca Juga: Ustadz DR Khalid Basalamah, MA: Alasan Kenapa Harus Puasa Senin Kamis!

Do’a yang dimaksud adalah do’a berikut ini ;

الْحَمْدُ لله حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ

Alhamdulillāhi hamdan katsīran thayyiban mubārakan fīhi

Artinya : segala puji bagi Allah, pujian yang banyak, lagi baik, dan penuh keberkahan.

DALIL SAAT IFTITAH SETELAH TAKBĪRATUL IHRĀM

عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَجُلًا جَاءَ فَدَخَلَ الصَّفَّ وَقَدْ حَفَزَهُ النَّفَسُ فَقَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ فَلَمَّا قَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاتَهُ قَالَ أَيُّكُمْ الْمُتَكَلِّمُ بِالْكَلِمَاتِ فَأَرَمَّ الْقَوْمُ فَقَالَ أَيُّكُمْ الْمُتَكَلِّمُ بِهَا فَإِنَّهُ لَمْ يَقُلْ بَأْسًا فَقَالَ رَجُلٌ جِئْتُ وَقَدْ حَفَزَنِي النَّفَسُ فَقُلْتُهَا فَقَالَ لَقَدْ رَأَيْتُ اثْنَيْ عَشَرَ مَلَكًا يَبْتَدِرُونَهَا أَيُّهُمْ يَرْفَعُهَا. (رواه مسلم باب ما يقال بين تكبيرة الإحرام والقراءة)

Artinya : Dari Anas bahwa seorang laki-laki datang dan masuk shaff (barisan) sementara nafasnya masih terengah-engah, lalu mengucapkan; Alhamdulillāhi hamdan katsīran thayyiban mubārakan fīhi (Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, baik lagi dan penuh berkah).” Seusai shalat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya: “Siapakah diantara kalian yang mengucapkan kalimat tadi?” Para sahabat terdiam. Beliau mengulangi pertanyaannya; “Siapakah yang mengucapkan kalimat tadi, karena hal itu tidak masalah baginya.” Lantas seorang sahabat berujar; “Aku tadi datang, sementara napasku masih ternegah-engah, maka kuucapkan kalimat itu.” Beliau bersabda: “Tadi aku melihat dua belas malaikat berebut mengangkat ucapan itu.” (HR. Muslim Bab Apa yang diucapkan antara Takbiratul Ihram dan Bacaan al-Fatihah)

Baca Juga: 3 Cara Agar Usaha Lancar Terus, Amalan Inilah yang Bikin Kebanjiran Rezeki Kata Ustadz Khalid Basalamah

DALIL SAAT BERDIRI TEGAK SETELAH BANGUN DARI RUKU’
عَنْ رِفَاعَةَ بْنِ رَافِعٍ الزُّرَقِيِّ قَالَ كُنَّا يَوْمًا نُصَلِّي وَرَاءَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ الرَّكْعَةِ قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ قَالَ رَجُلٌ وَرَاءَهُ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ مَنْ الْمُتَكَلِّمُ قَالَ أَنَا قَالَ رَأَيْتُ بِضْعَةً وَثَلَاثِينَ مَلَكًا يَبْتَدِرُونَهَا أَيُّهُمْ يَكْتُبُهَا أَوَّلُ. (رواه البخاري باب فضل ربنا ولك الحمد)

Artinya : Dari Rifa’ah bin Rafi’ Az Zuraqi berkata, “Pada suatu hari kami shalat di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Ketika mengangkat kepalanya dari rukuk beliau mengucapkan: sami’allāhu liman hamidah (Semoga Allah mendengar punjian orang yang memuji-Nya) ‘. Kemudian ada seorang laki-laki yang berada di belakang beliau membaca ; Rabbanā wa laka al-hamdu hamdan katsīran thayyiban mubārakan fīhi (Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala pujian, aku memuji-Mu dengan pujian yang banyak, yang baik dan penuh berkah) ‘.” Selesai shalat beliau bertanya: “Siapa orang yang membaca kalimat tadi?” Orang itu menjawab, “Saya.” Beliau bersabda: “Aku melihat lebih dari tiga puluh Malaikat berebut siapa di antara mereka yang lebih dahulu untuk mencatat (kebaikan dari) kalimat tersebut.” (HR. Bukhari dalam bab Keutamaan ucapan rabbanā wa laka al-hamdu)***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Instagram @dakwahust


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah