Penduduk Desa di Indonesia Mengubah Sampah Rumah Tangga Jadi Robot Penolong Covid-19

12 Agustus 2021, 23:27 WIB
Mr Aseyan mengoperasikan robot Delta, yang ia dan tim buat dari sampah rumah tangga daur ulang. /AFP/

PRIANGANTIMURNEWS- Robot buatan sendiri yang dirancang oleh penduduk desa dan ilmuwan Indonesia untuk bersenang-senang telah menemukan kegunaan baru selama pandemi - membawa makanan, dan semoga senyum, kepada penduduk yang mengasingkan diri yang telah tertular Covid-19.

Rakitan eklektik barang-barang rumah tangga seperti panci, wajan, dan monitor televisi tua, sekarang dinamai "robot Delta" sebagai anggukan terhadap varian virus corona yang sangat menular yang telah melanda Indonesia.

“Dengan varian Delta baru ini dan melonjaknya jumlah kasus Covid-19, saya memutuskan untuk mengubah robot menjadi salah satu yang digunakan untuk pelayanan publik seperti penyemprotan disinfektan, pengantaran makanan dan memenuhi kebutuhan warga yang sedang melakukan isolasi mandiri,” ujarnya. Aseyanto, 53, seorang kepala lingkungan yang mengepalai proyek tersebut.

Baca Juga: Baru 19 Persen UMKM yang Memasuki Ekosistem Digital

Kepala robot terbuat dari penanak nasi dan dioperasikan dengan remote control dengan daya tahan baterai 12 jam.

Ini adalah salah satu dari beberapa robot yang dibuat di desa Tembok Gede, yang telah memenangkan reputasi untuk penggunaan teknologi secara kreatif.

Setelah menyusuri jalan menuju rumah seorang warga yang terasing, pembicaranya mengeluarkan pesan "assalamu'alaikum" (Damai sejahtera bagimu), diikuti dengan "Sebuah pengiriman telah tiba. Cepet sembuh."

Desa itu terletak di dalam Surabaya, ibu kota provinsi Jawa Timur dan kota terbesar kedua di Indonesia, tempat gelombang kedua infeksi virus corona melanda dalam sebulan terakhir.

Baca Juga: Mau Ikut Upacara Virtual HUT RI Ke-76 RI? Berikut Tata Cara Pendaftarannya

Indonesia telah menjadi episentrum wabah Covid-19 Asia dan mencatat lebih dari 3,68 juta infeksi dan lebih dari 108.000 kematian akibat virus di antara populasi lebih dari 270 juta.

"Robot Delta ini sangat sederhana.... Saat kami membuat ini, kami murni menggunakan bahan-bahan di lingkungan kami," kata Pak Aseyanto, yang hanya memiliki satu nama.

Ini jauh dari robot yang digunakan di perhotelan dan untuk perawatan di Jepang dan di tempat lain, beberapa di antaranya telah diadaptasi untuk membantu mengatasi pandemi.

“Untuk alasnya, kami menggunakan sasis mobil mainan bekas,” kata anggota tim lainnya, dosen teknik Benazir Imam Arif Muttaqin.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: The Straits Times

Tags

Terkini

Terpopuler