Miris, Seorang Ibu Hamil Harus Lewati Pematang Sawah saat Akan Melahirkan di Puskesmas

6 Oktober 2021, 10:40 WIB
Seorang warga dibawa menggunakan tandu dari kayu saat akan melahirkan karena jauh dari layanan kesehatan yaitu puskesmas. /Instagram.com @warungjurnalis

PRIANGANTIMURNEWS - Seorang warga dibawa menggunakan tandu dari kayu saat akan melahirkan karena jauh dari layanan kesehatan yaitu puskesmas.

Hal ini terjadi kepada salah satu warga Kampung Gunung Menir, bernama Teni Tania (19) yang digotong menggunakan tandu ketika akan melahirkan.

Hal ini terekam oleh video yang beredar di masyarakat, jika warga tersebut digotong menelusuri pematang sawah agar sampai di puskesmas.

Baca Juga: Danlanud Wiriadinata Saksikan Upacara HUT Ke-76 TNI Secara Virtual dari Makodim 0612 Tasikmalaya

Jarak dari rumah Teni ke puskesmas lumayan cukup terjal dan jauh karena terletak di Desa
Pabangbon.

Hal ini juga terjadi di dua kampung lainnya di Desa Pabangbon, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor.

Dilansir priangantimurnews.com dari instagram @warungjurnalis, dalam rekaman video yang beredar Teni Tania, digotong dua orang pria menggunakan sebilah bambu panjang kurang lebih 3 meter, dibalut beberapa lembar kain sarung untuk menampung beban.

Baca Juga: Update Terbaru 5 Besar Klasemen PON XX Papua 2021 : Jabar Berhasil Unggul di Posisi Ke-2

Tak hanya itu, Teni Tania yang hendak melahirkan itu digotong bergantian oleh para warga.

Dalam perjalanan, para penggotong tandu terlihat berusaha mengubah posisi mereka supaya Leni bisa lebih nyaman saat dalam tandu.

Selain itu, dalam video tersebut terdengar rekaman suara seorang pria yang menceritakan bahwa warga Kampung Gunung Menir, jika hendak melahirkan atau sakit, terpaksa harus digotong menuju Desa Pabangbon, agar bisa mendapatkan layanan medis.

Baca Juga: Alhamdulillah, Lima Atlet Kota Bandung Sumbang Lima Medali Emas Taekwondo untuk Jabar

Para warga juga harus mengantarkan orang-orang yang sakit dan melahirkan dengan menelusuri pematang sawah.

Para warga juga sempat menyampaikan agar pemerintah mau membangun jalan sebagai akses masuk dan keluar warga kampung.

“Di sini, masih ada dua kampung lagi yang terisolir. Kalau mau melahirkan atau sakit harus digotong menuju Desa Pabangbon,” ucap salah satu warga yang tidak diketahui namanya.

Baca Juga: Yakinkan PON XX Papua Cluster Timika Aman, Danrem 174 Merauke Cek Pasukan Pengamanan

Sementara itu, Bidan Desa Pabangbon Ayu Kusuma membenarkan bahwa saat itu ia kedatangan pasien ibu hamil dari Kampung Menir, yang tiba menggunakan tandu.

“Ia saat itu pagi hari sekitar pukul 08.30 wib, ada pasien hendak melahirkan saat datang ke sini kondisinya hamil muda namun ada masalah pada kandungan," ucap Bidan Ayu Kusumah.

"Karena perlengkapan medis terbatas, saya sarankan supaya dirujuk ke Puskesmas Leuwiliang,” tambahnya.

Tentu ini menjadi PR terbesar pemerintah daerah dan pusat untuk selalu memperhatikan dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.***

Editor: Aldi Nur Fadilah

Sumber: Instagram @warungjurnalis

Tags

Terkini

Terpopuler