Pecahkan Rekor MURI Berakhir Tragedi! Satu Orang Meninggal Akibat Tarik Tambang di Makassar, Ini Kronologinya

19 Desember 2022, 09:06 WIB
Tangkapan layar video detik-detik ada korban di lomba tarik tambang Kota Makassar./Instagram/@makassar_iinfo /

PRIANGANTIMURNEWS - Pemecahan rekor MURI merupakan sebuah kebanggaan bagi suatu lembaga atau perseorangan dalam melakukan sebuah aktivitas.

Tercatat di Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) akan memberikan semangat dan juga merasa diapresiasi karena telah melakukan sebuah perjuangan yang luar biasa.

Namun pemecahan rekor MURI bisa saja malah mendatangkan maut karena tidak berjalan sesuai rencana. Seperti yang terjadi di daerah Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Puluhan Kios di Blok C Pasar Ciawi Kab Tasik Habis Terbakar

Pada Minggu, 18 Desember 2022, pagi hari, pemecahan rekor MURI berlangsung dalam kegiatan tarik tambang yang diikuti sekitar 6.000 peserta.

Dikabarkan satu peserta tewas dan 8 orang lainnya terluka.

Dikutip oleh priangantimurnews.com dari Instagram @infia_fact, kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Ikatan Alumni (IKA) Unhas Makassar bekerja sama dengan Pemkot Makassar. Bahkan diikuti Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Danny Pomanto yang juga selaku Ketua IKA Unhas Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Persib Menang Tipis vs Persis Solo, Luis Milla: Kebugaran Menjadi Kendala

Kegiatan yang berlangsung di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman Kota Makassar ini awalnya berjalan lancar. 

Tetapi, saat tarik tambang tiba-tiba terjadi insiden yang membuat sejumlah peserta lomba terjatuh.

AKP Lando KS, selaku Kasi Humas Polrestabes Makassar membenarkan kejadian tersebut.

Ia mengatakan identitas korban yang meninggal sudah diketahui. Korban bernama Masyita berumus 43 tahun yang merupakan seorang Ketua RT. 001 RW.007, Balla Parang, Rappocini, Kota Makassar. 

Untuk kronologi kejadian meninggalnya Masyita dalam lomba tarik tambang tersebut masih simpang siur.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn Hari Ini Senin 19 Desember, Anda Perlu Bersabar Kembali

Dari keterangan saksi, panitia, dan ketua acara, masing-masing memberikan pernyataan yang berbeda-beda.

Menurut saksi, korban awalnya hendak melakukan jogging. Namun karena melihat ada acara lomba tarik tambang, korban pun mengurungkan niat untuk jogging dan ikut berpartisipasi di lomba tersebut.

Kemudian saksi menyebutkan, korban bersama timnya kalah yang mengakibatkan dirinya tertarik ke depan. Saat itu, korban terjatur dan membentur aspal.

Namun panitia menyanggah pernyataan tersebut. Pihak panitia mengatakan bahwa sejak awal korban merupakan peserta lomba tarik tambang. 

Baca Juga: Ramalan Zodiak Sagitarius Hari Ini Senin 19 Desember, Anda Akan Melaksanakan Tugas Tepat Waktu

Setelah acara selesai, panitia melihat korban melakukan selfie sembari memegang tali. Dengan pernyataannya tersebut, panitia memperjelas bahwa kecelakaan itu tidak ada unsur kesengajaan dan diluar tanggung jawab panitia.

Berbeda dengan keduanya, pernyataan dari Ketua IKA Unhas, Moh Ramdhan Danny Pomanto menyatakan bahwa korban tidak sengaja tertarik disaat lomba tarik tambang selesai.

Menurutnya, meskipun lomba selesai, tali yang digunakan masih menyimpan energi sehingga korban tertarik dan terpental kemudian membentur beton.

Baca Juga: Langkah Strategis Kapolri Siapkan Pengamanan Natal dan Tahun Baru

Atas kejadian tersebut, Danny sangat bersedih dan merasa kehilangan sosok Masyita. Diketahui dari pernyataan Danny, korban adalah anggota PKK yang aktif. 

Terakhir, Danny melakukan takziah ke keluarga korban dan memberikan beasiswa kepada kedua anak korban.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Instagram @infia_fact

Tags

Terkini

Terpopuler