Orang Tua Indonesia Berduka Atas Anak Korban Covid-19

- 15 Agustus 2021, 21:59 WIB
Ilustrasi seseorang anak kecil yang memakai masker selama pandemi Covid-19.
Ilustrasi seseorang anak kecil yang memakai masker selama pandemi Covid-19. /Pixabay/drfuenteshernandez/

PRIANGANTIMURNEWS- Tirsa Manitik melahirkan anak perempuan pertamanya pada bulan Juni dan menguburkannya sebulan kemudian korban lain dari angka kematian anak di Indonesia yang melonjak akibat virus.

Dilansir dari The Straits Times Minggu, 15 Agustus 2021, negara Asia Tenggara itu telah dilanda gelombang Covid-19 terburuknya ketika varian Delta yang sangat menular menyebabkan kematian meroket dan meninggalkan jejak orang tua yang hancur di belakangnya.

"Hati saya hancur. Sakit sekali," kata Ibu Manitik, 32, di pemakaman Jakarta saat dia dan suaminya menaburkan kelopak bunga berbentuk hati di atas makam putri mereka. "Aku merindukannya setiap hari."

Baca Juga: Daftar Segera, Bantuan Pondok Pesantren Anak Yatim Piatu Dari KAHMI dan Sandiaga Uno, Ini Caranya

Indonesia memiliki salah satu tingkat kematian Covid-19 tertinggi di dunia untuk anak-anak, menurut asosiasi pediatrik dan LSM Save the Children. Secara resmi, sekitar 400.000 orang Indonesia di bawah 17 tahun telah terinfeksi selama pandemi, meskipun pelaporan yang kurang dan pengujian yang tidak merata membuat angka perbandingan sulit didapat.

Virus ini telah menewaskan lebih dari 1.200 anak - hampir setengahnya berusia di bawah satu tahun - dengan mayoritas meninggal pada Juni dan Juli ketika kasus melonjak, menurut data dan pakar kementerian kesehatan. Nutrisi yang buruk, perawatan kesehatan yang tidak memadai dan tingkat vaksinasi yang rendah adalah beberapa faktor yang mendorong tren yang menakutkan.

Orang tua tanpa disadari mengekspos anak-anak ke keluarga dan teman yang terinfeksi adalah kemungkinan penyebab lainnya, kata para ahli. Manitik dan suaminya, yang juga memiliki seorang anak laki-laki berusia 11 tahun, melihat sederet kerabat tiba di rumah mereka di Jakarta untuk menyambut bayi Beverly.

Joy dengan cepat berubah menjadi khawatir ketika semua keluarga mulai sakit. Dan kemudian datanglah berita yang tidak ingin didengar oleh orang tua: Bayi yang baru lahir itu sakit parah.

Baca Juga: Kisah Unik Seorang Ayah Membesarkan Anaknya di Sebuah Truk Pasir

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: The Straits Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah