BMKG Antisipasi Dampak Gempa 8,7 Berpotensi Tsunami 15 Meter

- 2 Mei 2024, 10:43 WIB
BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Bandung menggelar sekolah lapang Gempa Bumi dan tsunami di Kawasan Cipatujah./Edi Mulyana/priangantimurnews/PRMN
BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Bandung menggelar sekolah lapang Gempa Bumi dan tsunami di Kawasan Cipatujah./Edi Mulyana/priangantimurnews/PRMN /

PRIANGWNTIMURNEWS - Antisipasi kerawanan dampak bencana Gempa dan Tsunami, BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Bandung menggelar sekolah lapang Gempa Bumi dan tsunami di Kawasan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya. 

Sekolah lapang gempa bumi Jawa di ikuti ratusan peserta dari berbagai kalangan mulai masyarakat, tokoh agama, relawan bencana, media masa, Kepolisian, TNI hingga, BPBD, Tagana hingga unsur Sar menjadi pesertanya.

Selain mendapat pemahaman terkait gempa dan tsunami, peserta juga mendapat pelatihan bagaimana membantu penyelamatan masyarakat dari bencana.

Baca Juga: BPBD Kabupaten Ciamis Lakukan Inventarisasi Rumah Warga Dampak Gempa Garut

"Sekolah lapang Gempa dan Tsunami ini bertujuan membangun masyarakat tanggap Tsunami dan memperoleh pengakuan dari UNESCO sebagai Desa yang siap menghadapi bahaya Tsunami," kata Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, Teguh Rahayu di di Kawasan Cikawung Ading Cipatujah Kamis 2 Mei 2024.

Pantai Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat jadi salah satu wilayah yang memiliki potensi terkena dampak Gempa Mega Trust dengan keluatan 8,7 Skala Ricther. 

Imbas gempa dahsyat ini, akan terjadi Tsunami setinggi 15 meter. Gelombang Tsunami diprediksi sampai di Tepi Pantai Cipatujah 23 menit pasca kejadian gempa.

Baca Juga: Gempa 6,5 SL Banyak Menimbulkan Kerusakan Rumah

"Potensi itu (mega trust) ada di Indonesia, seluruh wilayah ada potensi gempa dan tsunami. Kami di BMKG sudah melakukan simulasi perhitungan dan pemodelan jika terjadi gempa mega trust dengan kekuatan 8,7 skala richter maka diprediksi akan terjadi gelombang tsunami setinggi 15 meter dan akan tiba di Pantai Cipatujah dalam waktu 23 menit. Ini simulasi yah, bukan berarti memprediksi besok akan terjadi mega trust ini simulasi kami," kata Hanif Andi Nugraha, PLT Deputi Geofisika BMKG pusat. 

Hanif menambahkan jika terjadi Mega Trust ini maka bagaimana caranya bisa menyelamatkan masyarakat di Cipatujah dalam kurun waktu 23 menit.

"Intinya dari sekolah lapangan ini bagaimana kita bisa menyelamatkan masyarakat dalam waktu 23 menit," kata Hanif. 

Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,5 Guncang Kabupaten Garut, Dirasakan di Sejumlah Wilayah, Tidak Berpotensi Tsunami

Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto, memgapresiasi BMKG yang telah melakukan Sekolah Lapang Gempa dan Tsunami di Cipatujah. Kabupaten Tasikmalaya memiliki kerawanan cukup tinggi terkait gempa dan Tsunami.

"Kami berterimakasih ke temen temen BMKG adakan sekolah lapanf gempa dan tsunami di kita. Kita sendiri tau bahawa Kabupaten Tasikmalaya miliki potensi kerawanan bencana cukup tinggi," kata Ade Sugianto.

Pemerintah daerah sudah melakukan berbagai upaya untuk mencegah fatalitas jika terjadi gempa dan tsunami. Selain sosialisasi dan pelatihan, pembentukan desa tanggap darurat bencana dilakukan. Terbaru, pemda akan membentuk santri dan siswa taruna bencana.

Baca Juga: Gempa Susulan Kembali Guncang Kota Surabaya, Magnitudo 6,5 Membuat Panik Karyawan dan Pelajar

"Sosialisasi edukasi bahaya gempa Tsunami terus dilakukan. Termasuk membangun desa tanggap bencana. Terbaru kami akan membentuk santri dan siswa taruna bencana,"ujar Ade.***

Editor: Sri Hastuti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah