"Saya sampaikan apresiasi terbaik buat PPAT Hamalatul Qur'an. Saya melihat bahwa sekarang Al-Qur'an sudah mulai diterima di kalangan masyarakat," kata ustadz yang juga sahabat dekat udtadz Adi Hidayat ini.
"Sudah tidak fobia dan alergi dan pondok pesantren sudah menjadi tempat yang nyaman bagi seluruh komponen masyarakat tak terkecuali bagi kompomen pemerintahan," ujar Ustadz yang bernama lengkap Abu Bassam Oemar Mita ini.
Terkait peran para penghafal Al-Qur'an di era digital ini, Ustadz Oemar Mita mengatakan bahwa para penghafal Al-Qur'an yang telah diwisuda sebenarnya baru masuk ke tahap awal.
Baca Juga: Meriah! 1000 Peserta Hadiri Big BukBer di PPAT Hamalatul Qur'an Manonjaya!
"Sebenarnya para santri yang menghafal Al-Qur'an itu baru step pertama. Step berikutnya adalah mempelajari maknanya lalu mengetahui petunjuk-Nya dan membumikan Al-Qur'an dalam kehidupannya dan ini yang paling susah," kata Ustadz Oemar Mita.
Acara wisuda para santri penghafal Al-Qur'an PPAT Hamalatul Qur'an ini diapresiasi juga oleh Ketua Forum Hufazil Qur'an (FHQ) DPD Jabar, Ustadz Agus Yosep Abdulloh, M.Ag.
"Alhamdulillah acara wisuda santri PPAT Hamalatul Qur'an ini saya lihat makin sukses. Harapannya semoga PPAT Hamalatul Qur'an terus bisa melahirkan generasi-generasi yang hafal Al-Qur'an. Bukan hanya hafal lafadznya saja tapi mudah-mudahan bisa faham isinya dan mampu mengamalkannya," kata Ustadz Agus Yosep Abdulloh.
Wisuda ini tentu disambut juga dengan penuh kebahagian oleh para santri yang telah selesai menempuh pendidikannya.
Wisudawan Muhammad Sabiq Albar mengaku bahwa ketika dia belajar di PPAT Hamalatul Qur'an bukan hanya mendapat ilmu agama tapi mendapat ilmu yang lain juga.