Legenda Asal Usul Rawa Pening

- 18 Februari 2022, 13:09 WIB
Rawa Pening Semarang Jawa Tengah.
Rawa Pening Semarang Jawa Tengah. /Instagram @tsura975/

PRIANGANTIMURNEWS- Rawa Pening merupakan salah satu lokasi wisata di daerah Jawa Tengah di Kabupaten Semarang.

Rawa Pening merupakan Danau yang berada di cekungan terendah Gunung Merbabu, Ungaran, dan Telomoyo yang memiliki luas sekitar 2.670 hektar.

Jika ingin menikmati keindahan Rawa Pening, biasanya pengunjung datang ke beberapa obyek wisata sekitar danau tersebut, salah satunya adalah Bukit Cinta. Obyek wisata ini berada di Kecamatan Banyubiru atau sebelah selatan Rawa Pening.

Baca Juga: JADWAL TAYANG Series Married With Senior Episode 5, Lengkap Dengan Link Streaming Nontonnya

Sebagaimana dilansir priangantimurnews.com dari YouTube Dongeng Kita, Legenda bermula di sebuah desa bernama Ngasem.

Dikisahkan ada seorang perempuan bernama Endang Sawitri yang melahirkan seorang anak berwujud naga. Naga yang bisa berbicara layaknya manusia itu dinamai Baru Klinting.

Ketika remaja, Baru Klinting bertanya tentang ayahnya. Ibunya berkata jika ayah Baru Klinting yang bernama Ki Hajar Salokantara sedang bertapa di Gunung Telomoyo.

Ia pun diizinkan berkunjung ke pertapaan ayahnya dengan membawa klintingan yang merupakan barang peninggalan ayahnya. Akhinya baru klinting bertemu Ki Hajar salokantara dan menyerahkan klintingan untuk meyakinkan bahwa ia memang anaknya.

Baca Juga: LINK NONTON Serial Kaget Nikah Full Episode 10-End Gratis, Tinggal Klik di Sini

Namun, Ki Hajar perlu bukti satu lagi. Ia kemudian meminta Baru Klinting untuk melingkari Gunung Telomoyo.

Ternyata Baru Klinting bisa melakukannya. Ki Hajar akhirnya mengakui Baru Klinting sebagai anaknya.

Ki Hajar selanjutnya memerintahkan Baru Klinting untuk bertapa di dalam hutan lereng gunung.

Baru Klinting pun menyanggupi perintah ayahnya dan segera bertapa di dalam hutan lereng gunung.

Suatu hari, penduduk Desa Pathok akan mengadakan pesta sedekah bumi usai panen. Untuk memeriahkan pesta itu, warga desa beramai-ramai berburu hewan. Namun anehnya, mereka tidak menemukan seekor hewan pun.

Baca Juga: Link Streaming Nonton Gratis serial 'Geez & Ann The Series' Episode 1 dan 2, Tayang Hari Ini!

Akhirnya mereka menemukan seekor naga besar dan langsung memotong-motong dagingnya dan dibawa pulang untuk pesta. Ketika pesata berlangsung, datanglah seorang anak yang merupakan Jelmaan Baru Klinting

Anak itu ingin juga menikmati hidangan. Akan tetapi warga desa yang sombong merasa jijik kepada anak itu dan mengusirnya.

Dengan sakit hati, si anak lalu meninggalkan pesta. Namun di tengah jalan, ia bertemu janda tua yang baik hati.

Baru Klinting diajaknya mampir ke rumahnya. Di sana ia diperlakukan secara terhormat dan disuguhkan hidangan. Sebelum meninggalkan rumah janda tua, Baru Klinting meninggalkan pesan.

Baca Juga: Dikukuhkan, Pengurus KONI Pangandaran 2021-2025

“Nek, kalau terdengan suara gemuruh, nenek harus siapkan lesung agar selamat,” ujar Baru Klinting. Janda tua itu pun menuruti pesan tersebut.

Baru Klinting lalu kembali ke pesta dan mencoba meminta makanan sekali lagi. Namun, warga desa tetap tidak mau menerimanya.

Ia bahkan ditendang agar segera pergi. Kemudian, ia menancapkan lidi ke tanah dan menantang warga desa untuk mencabutnya.

Ternyata tidak ada seorang pun warga desa yang berhasil mencabut lidi. Akhirnya Baru Klinting-lah yang mencabutnya.

Baca Juga: SIMAK! Inilah Daftar Nominasi SCTV Music Awards 2022, Ada Siapa Aja?

Lubang bekas lidi ditancapkan kemudian memancarkan air yang deras dan menggenangi desa. Semua penduduk tewas tenggelam.

Hanya ada satu orang yang selamat dari banjir, yakni janda tua yang menyelamatkan diri dengan naik lesung.

Desa pun berubah menjadi rawa. Karena airnya yang bening, maka rawa itu disebut sebagai Rawa Pening.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: YouTube Dongeng Kita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah