Sejarah Singkat Perjuangan Raden Ajeng Kartini dalam Memperjuangkan Emansipasi Wanita

- 21 April 2022, 07:39 WIB
Potret Raden Ajeng Kartini.
Potret Raden Ajeng Kartini. /Instagram/@jejak_aktifis/

Baca Juga: Puasa Ramadan Bikin Insomnia Makin Parah?

Bukan tanpa alasan, kata-kata tersebut menjadi banyak pembicaraan dan hal ini merupakan salah satu buku tulisan Kartini mengenai emansipasi perempuan.

Selama masa hidupnya, Kartini diketahui selalu berkomunikasi dengan sahabat penanya yang berada di Eropa melalui surat.

Kartini pun bercerita tentang keinginannya seperti kaum wanita Eropa dan terlepas dari penderitaan di masa itu.

Sepeninggalan Kartini, J.H. Abendanon yang merupakan Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda mengumpulkan seluruh surat dari Kartini dan membuatnya menjadi sebuah buku berjudul "Door Duisternis tot Licht" yang artinya "Dari Kegelapan Menuju Cahaya" pada tahun 1911.

Baca Juga: Jadwal TV RCTI hari ini, Kamis 21 April 2022: Bapau Asli Indonesia hingga Dunia Terbalik

5. Karya Raden Ajeng Kartini

Di tahun 1922, Balai Pustaka menerbitkan buku dalam bahasa Melayu dengan judul "Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pemikiran".

Kemudian tahun 1938, terbitlah "Habis Gelap Terbitlah Terang" versi Armijn Pahe yang merupakan sastrawan Pujangga al.

Tulisan-tulisan Kartini sangat menarik perhatian masyarakat Belanda. Pemikiran Kartini pun mulai mengubah pandangan masyarakat Belanda terhadap wanita pribumi di Jawa.

Halaman:

Editor: Galih R

Sumber: Instagram @lenterajiwa_plg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah