Akibat Eskalasi Konflik Dengan Israel, 81 Warga Palestina Yang Terluka Dilarikan Ke Mesir Untuk Perawatan

- 3 November 2023, 07:00 WIB
Orang-orang yang terluka menunggu untuk berangkat ke Mesir di dalam ambulans di kota Rafah di Jalur Gaza selatan./Xinhua
Orang-orang yang terluka menunggu untuk berangkat ke Mesir di dalam ambulans di kota Rafah di Jalur Gaza selatan./Xinhua /

PRIANGANTIMURNEWS - Dalam sebuah peristiwa yang mengguncang wilayah Gaza, sebanyak 81 warga Palestina dilaporkan terluka dan saat ini dirawat di Mesir sebagai hasil dari konflik yang terus berlanjut antara Palestina dan Israel. Para korban yang terluka ini adalah bagian dari gelombang kekerasan yang meletus kembali di wilayah tersebut.

Insiden tersebut terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah Gaza dan tepi Barat. Pasukan Israel dan kelompok bersenjata Palestina terlibat dalam bentrokan yang memicu serangkaian serangan udara, roket, dan tembakan.

Diketahui dari total 81 warga Palestina yang terluka, banyak dari mereka menderita luka-luka serius akibat serangan udara dan bentrokan di berbagai daerah di Gaza. Mereka segera dievakuasi ke rumah sakit di Gaza sebelum diangkut ke Mesir untuk perawatan medis yang lebih intensif.

Baca Juga: 120 Negara Menyetujui Gencatan Senjata di Gaza, 14 Negara Menolak

Otoritas Palestina telah meminta bantuan internasional dalam menangani krisis kemanusiaan ini, termasuk bantuan medis dan perlindungan bagi warga sipil yang terdampak. Mereka juga menekankan perlunya gencatan senjata segera untuk menghindari lebih banyak korban.

Sementara itu, komunitas internasional telah mengeluarkan seruan kepada kedua belah pihak untuk menghentikan kekerasan dan mencari solusi damai untuk konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel. Konflik ini telah berlangsung selama beberapa dekade dan menelan banyak korban jiwa serta menyebabkan penderitaan umat manusia yang tidak terhitung jumlahnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyambut baik keputusan Mesir pada Rabu 1 November 2023 untuk menerima 81 orang yang sakit dan luka-luka dari jalur Gaza untuk mendapatkan perawatan di Mesir.

Baca Juga: Indonesia Dukung Palestina dan Mengecam Tindakan Agresi Israel di Wilayah Gaza, Ini kata Menlu dan Ketua MPR

Hal demikian merupakan yang pertama kalinya perbatasan Rafah dibuka untuk mengeluarkan warga Palestina yang terluka dan pemegang paspor asing sejak konflik antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas meletus pada 7 Oktober 2023.

Rafah adalah satu-satunya pintu masuk ke Jalur Gaza yang tidak dikendalikan Israel, yang memblokade Jalur Gaza sejak 2007.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, memperingatkan dalam media sosial X bahwa perhatian harus tetap terfokus pada kebutuhan mendesak dari ribuan pasien di Gaza, termasuk perlindungan rumah sakit dan aliran bantuan medis yang lancar ke Jalur Gaza.

Baca Juga: Harapan Terakhir, Doa Bersama di London untuk Anak-Anak Gaza Yang Terpukul oleh Konflik

Peristiwa ini terus mengingatkan dunia akan eskalasi konflik di Timur Tengah dan pentingnya upaya bersama untuk mencari pemecahan masalah jangka panjang yang dapat mengakhiri siklus kekerasan yang merenggut nyawa dan merusak kehidupan warga Palestina dan Israel.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah