Network
PRIANGANTIMURNEWS - Juwalita Surapsari, Pakar Gizi Klinik menjelaskan bahwa dalam memberikan susu sebagai sumber dari zat besi untuk anak-anak Indonesia, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan, seiring dengan tantangan gizi yang masih mengancam kesehatan mereka.
Menurut pandangannya, kekurangan zat besi menjadi salah satu penyebab anemia, serta satu dari tiga anak Indonesia di bawah usia lima tahun mengalami kondisi ini.
"Dengan demikian, pentingnya menerapkan pola makan sesuai pedoman gizi seimbang untuk memastikan pemenuhan zat besi yang optimal. Makanan dan minuman yang berasal dari sumber protein hewani, seperti ati ayam, daging sapi, juga susu, dapat menjadi cara efektif dalam memenuhi kebutuhan zat besi," ujarnya dalam pernyataannya yang diterima di Jakarta pada hari Senin 19 Februari 2024.
Baca Juga: Ramuam Herbal Anti Ribet Atasi Tulang Keropos, Resep dari dr. Zaidul Akbar, Silahkan Dicoba
Lebih lanjut, terkait pemberian susu, ia menyoroti poin kunci yang harus diperhatikan.
Pertama-tama, ia menekankan pentingnya membaca label informasi nutrisi pada kemasan susu.
"Susu yang dipilih sebaiknya mengandung nutrisi lengkap, termasuk zat besi, Vitamin C, dan DHA minyak ikan," katanya.
Dalam merawat anak, penting untuk memeriksa kandungan nutrisi pada susu yang diberikan guna mendukung kemampuan kognitif mereka.
Baca Juga: Kalian Suka Sarapan? Ada Menu Makan Pagi Yang Tepat, Ayo Simak Ulasan Berikut!
Pastikan susu tersebut mengandung omega 3, minyak ikan, DHA, juga omega 6.
Selanjutnya, perhatikan juga asupan zat besi pada susu yang diberikan kepada anak agar penyerapannya optimal dan dapat mencegah terjadinya anemia.
Kurangnya zat besi dapat menjadi penyebab stunting pada anak, yang berpotensi memberikan dampak buruk permanen terutama untuk perkembangan kognitif mereka.
Orang tua juga disarankan memberikan susu pertumbuhan sesuai usia anak.
Susu ini memiliki komposisi nutrisi makro serta mikronutrien yang penting, termasuk vitamin, mineral, zat besi, omega 3, omega 6, dan DHA.
Penelitian dalam Medical Journal of Indonesia menunjukkan bahwa konsumsi susu pertumbuhan lebih dari 300 ml tiap hari berkaitan dengan risiko stunting yang lebih rendah pada anak.
Juwalita menekankan pentingnya kesadaran ibu dalam memilih susu yang sesuai dengan kebutuhan anak.
"Tidak semua susu sama, karena itu, ibu perlu teliti dalam memilih jenis susu yang mengandung nutrisi lengkap untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak," katanya.
Ia juga menyoroti pentingnya pemberian ASI eksklusif bagi anak yang masih di bawah 6 bulan, mengingat ASI dianggap sebagai sumber nutrisi paling baik.
Sementara itu, anak di atas 6 bulan, ia menyarankan agar pemberian ASI dapat dilengkapi dengan MPASI (Makanan Pendamping ASI) berkualitas.
Baca Juga: Jus Bayam Dengan Segudang Manfaat, Bukan Melulu Hidangan Meja Makan, Simak Yuk Penjelasannya!
Khusus buat anak di atas 1 tahun, Juwalita menekankan peran orang tua dalam memberikan susu sebagai pelengkap nutrisi dan memastikan keempat hal tersebut terpenuhi.
Selain itu, ia menyarankan agar orang tua juga memberikan edukasi pada anak terkait asupan makanan sehat dan bergizi, sesuai dengan prinsip gizi seimbang, guna memastikan pemenuhan nutrisi harian anak dengan optimal.***
