PRIANGANTIMURNEWS- Perempuan yang berinisial ZA, yang merupakan tersangka teroris. Sebelum melakukan aksinya menyerang Mabes Polri ia sempat menulis surat wasiat.
Surat wasiat tersebut lantas disoroti oleh Politisi PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko.
Dari surat yang ditinggalkan ZA sebelum akhirnya diduga melakukan aksi teror, Budiman menilai sang penulis pesan memiliki pikiran yang penuh sesat di usia remaja.
Seperti yang dilansir Priangantimurnews.com dari postingan yang di unggah akun Twiter @budimandjatmiko Kamis 1 Apri 2021.
Baca Juga: Hari Penyiaran Nasional, Ketua Komisi I DPR RI Dukung TV Digital
Budiman beranggapan jika ZA tengah membenci hal-hal yang sebenarnya belum dia ketahui secara utuh.
“Sebuah surat wasiat yang menggambarkan kepadatan dan kepekatan pikiran di usia muda. Sangat menyintai dan membenci untuk hal-hal yang tak diketahui,” kata Budiman.
Kendati ZA disebut memiliki banyak pikiran di usia mudanya, Budiman Sudjatmiko melihat cara pandang terduga teroris ini cukup sederhana.
“Cara berpikirnya sederhana, juga kesimpulannya: dia harus mati bersama yang dibencinya. Karena yakin akan dapat surga,” ucapnya.
Baca Juga: Penyerang Mabes Polri Ternyata Sempat Pamit Via Grup WA dan Meninggalkan Surat Wasiat
Sementara itu, selain terfokus pada surat wasiat yang ditulis ZA, perhatian Budiman Sudjatmiko juga tertuju pada usia sang terduga teroris.
Pasalnya, fakta terkait ZA yang berasal dari generasi muda, justru membuat keprihatinan muncul di tengah publik.
Budiman Sudjatmiko bahkan mengaku khawatir jika selama ini tanpa sadar Indonesia telah 'kecolongan' dalam menjaga generasi mudanya.
“Kejadian teror beberapa hari ini mengejutkan kita bukan karena kekerasannya tapi setelah mengetahui kenyataan pelakunya anak-anak muda. Saya jadi kaget jangan-jangan kita selama ini kecurian sebuah generasi tanpa kita sadar,” kata dia.
Budiman lantas mempertanyakan aktor di balik aksi dan jaringan teroris tersebut, serta mendesak negara untuk segera membongkarnya.
“Siapa saja sih yang memelihara jejaring kebodohan maut ini? Tugas negara membongkar dan meringkus tengkuknya!,” ujarnya tegas.***