Network
PRIANGANTIMURNEWS- WNA dan WNI yang mendapat suntikan Covid-19 di luar negeri dapat segera diverifikasi rekam medisnya di klinik yang ditunjuk oleh kementerian kesehatan agar dapat digunakan di Indonesia.
Negara ini membutuhkan wisatawan domestik jarak jauh - melalui udara, laut dan darat - untuk divaksinasi.
The Straits Times memahami bahwa individu yang ingin memverifikasi catatan mereka harus terlebih dahulu menjalani tes serologi di klinik yang ditunjuk untuk mendeteksi keberadaan antibodi Covid-19 sebelum mengunggah kartu vaksin luar negeri mereka dan memasukkan nomor paspor mereka pada aplikasi pelacakan PeduliLindungi, the Indonesia setara dengan TraceTogether Singapura.
Baca Juga: Pastikan Terdaftar Penerima BLT UMKM atau Tidak, Lakukan Langkah Berikut Ini
"Peraturan itu harus keluar dalam bulan ini," kata seorang pejabat senior pemerintah yang berbicara dengan syarat anonim kepada The Straits Times, Rabu 18 Agustus.
Negara kepulauan terbesar di dunia, dengan lebih dari 17.000 pulau, meningkatkan upaya vaksinasinya, dan sejak minggu lalu telah berada di daftar 10 besar dunia untuk jumlah total dosis vaksin Covid-19 yang diberikan, menurut situs web Our World in Data . China, Amerika Serikat, Inggris dan Jepang juga ada dalam daftar.
Memasuki pusat perbelanjaan di Jakarta dan kota-kota besar lainnya, termasuk Surabaya dan Bandung, juga memerlukan bukti bahwa seseorang telah divaksinasi.
Klinik, termasuk yang dikelola swasta, yang memiliki outlet di daerah tempat tinggal banyak ekspatriat, seperti Bali, Jakarta, Batam dan Surabaya, akan ditunjuk untuk membantu memberikan layanan, The Straits Times memahami.
Baca Juga: PSSI Gandeng UPI, dkk. Kembangkan Sepak Bola Nasional
Singapura memiliki rencana serupa. Menteri Kesehatan Ong Ye Kung mengatakan dalam sebuah posting Facebook minggu lalu bahwa individu yang menerima vaksinasi Covid-19 di luar negeri dapat mengunjungi klinik yang ditunjuk oleh kementerian kesehatan untuk memverifikasi catatan mereka untuk digunakan di Singapura.
Mereka harus menunjukkan catatan vaksinasi mereka di luar negeri dan menjalani tes serologi untuk mendeteksi keberadaan antibodi Covid-19, kata Ong.
Catatan akan diunggah ke aplikasi HealthHub dan TraceTogether individu jika tes serologi menunjukkan bahwa ada antibodi.
Baca Juga: Masih Suasana Kemerdekaan, Relawan Siaga Bersama Menparekraf Sandiaga Uno Gelar Donor Darah
Indonesia telah memberlakukan pembatasan Covid-19 yang lebih ketat di banyak bagian negara sejak 3 Juli, tetapi melonggarkan pembatasan di Jakarta dan beberapa kota besar lainnya, termasuk Surabaya (Jawa Timur) pada 10 Agustus, memungkinkan pusat perbelanjaan dibuka kembali dengan 25 persen. kapasitas, karena jumlah kasus Covid-19 yang dikonfirmasi dan penerimaan di rumah sakit terus turun. Pada hari Selasa, batas kapasitas pusat perbelanjaan yang diizinkan dinaikkan menjadi 50 persen di kota-kota ini.
"Mall telah menerapkan pelonggaran pembatasan dengan baik dan PeduliLindungi (aplikasi tracing) menunjukkan 1,02 juta orang check in ke mal, sementara 619 ditolak dalam minggu 10 Agustus-16 Agustus," kata Menteri Senior Luhut Pandjaitan dalam konferensi pers, Senin.
Baca Juga: Indonesia Tangkap Lima Kasus Gajah yang Dipenggal
Luhut, yang telah ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo untuk mengoordinasikan upaya untuk menahan penyebaran varian Delta yang sangat menular dari virus corona di Jawa dan Bali, di mana 60 persen penduduk negara itu tinggal, mengatakan evaluasi mingguan dari situasi yang berkembang akan menentukan apakah Indonesia akan semakin melonggarkan atau membatasi pembatasan Covid-19.
Indonesia sejauh ini telah melaporkan sekitar 3,9 juta kasus dan lebih dari 120.000 kematian. Pada Selasa, tercatat 20.741 kasus baru, sementara 1.180 orang lainnya meninggal.***
